JURNAL SOREANG - Pasca aksi yang dilakukan para petani dengan menggerudug Kontraktor pembangunan tembok penahan tanah (TPT), UPT Sub Unit Perairan (SUP) bersama Kontraktor lakukan pertemuan dengan perwakilan petani.
Aksi para petani tersebut dilakukan, karena aliran irigasi Ciherang tidak teraliri air. Semenjak pembangunan TPT, aliran air menjadi tidak mengalir dan dampaknya ratusan hektare mengalami Kekeringan.
"Alhamdulillah wa Syukurilah, tadi sudah diadakan pertemuan dengan pihak UPT SUP dan Kontraktor. Alhasil ada sejumlah kesepakatan," ungkap Perwakilan kelompok tani (Poktan), H. Eong kepada Jurnal Soreang, usai pertemuan di aula Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat 1 Oktober 2021.
Baca Juga: Simak! Dua Tembok Utama Persib Bandung Absen, Palatih Maung Bandung Siapkan Ini!
Menurut H. Eong, pertemuan tersebut dihadiri oleh Muspika Baleendah, Pemerintah Desa, UPT Sub unit perairan (SUP), Kontraktor PT. Putra Yosnael, BPD, Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
Dalam pertemuan tersebut kata H. Eong, pihak SUP, menganggap menyediakan mesin pompa air sebanyak dua unit dengan 3 PK kapasitas.
"Bahan bakar untuk mesin pompa (solar) di fasilitas oleh pihak kontraktor sesuai dengan petani desa Malakasari," terangnya.
Dimana dalam hal ini lanjut H. Eong, dalam pengelolaan operasional mesin oleh kelompok tani desa Malakasari, Kecamatan Baleendah.
Baca Juga: Head to Head Kevin Sanjaya-Marcus Gideon vs Aaron Chia-Soh Wooi Yik, The Minions Unggul Jauh
"Hari ini, tepatya nanti sore mesin akan datang. Kami dari petani, butuh air. Pembangunan TPT silahkan saja berjalan," tegasnya.