Miris, Akibat Perkembangan Industri Ratusan Hektar Sawah Tidak Teraliri Air, Ini Langkah Anggota DPRD

- 30 Januari 2021, 12:30 WIB
Sampaikan keluhan, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung Yayat Sudayat saat menampung aspirasi petani terkait kondisi sawah kekeringan air masa musim hujan.
Sampaikan keluhan, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung Yayat Sudayat saat menampung aspirasi petani terkait kondisi sawah kekeringan air masa musim hujan. /Jurnal Soreang/Dok.Yayat Sudayat

JURNAL SOREANG - Anggota DRPD Komisi B Kabupaten Bandung, Yayat Sudayat, mengatakan ratusan hektar (ha) sawah yang berada di beberapa desa di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, tidak teraliri air.

Ironis, di musim penghujan ini, justru areal pesawahan di wilayah Rancaekek mengalami kekeringan.

"Sebagian area pesawahan di wilayah ini, diduga teraliri dan tercemar air limbah dari beberapa pabrik yang berada di sekitaran pabrik," ungkap Yayat kepada Jurnal Soreang, Sabtu 30 Januari 2021.

Baca Juga: 1 Februari 2021, Pemerintah Pungut Pajak Penjualan Pulsa, Voucer, Kartu perdana dan Token Listrik.

Usut punya usut, kata Yayat, kondisi yang terjadi bermula sejak 1978 seiring dengan perkembangan industri. Hal tersebut berakibat pada sumber pengairan dari Sungai Cikijing dan Cimande yang sudah tidak bisa dijadikan pengairan untuk lahan pesawahan.

"Sejak lama sebagian industri ini diduga mengalirkan limbahnya melalui Sungai Cikijing dan Cimande. Sehingga areal pesawahan seluas 415 ha yang tersebar di 4 wilayah desa, yaitu Desa Linggar (120 ha), Desa Sukamulya (40 ha), Desa Jelegong (175 ha), dan Desa Bojongloa (80 ha) tidak terairi," tuturnya.

Yayat menambahkan, wilayah Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, merupakan lumbung padi. Akan tetapi, mengingat kondisi yang terjadi sekarang ini, bukan tidak mungkin lumbung padi Kabupaten Bandung ini akan berkurang, atau mungkin hilang.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 30 Januari 2021: Berkas Perkara di Pengadilan DIambil Orang, Nino Kaget, Al Lakukan Ini

Terkait permasalahan yang terjadi, imbuh Yayat, sekarang banyak para petani yang masih berusaha sekuat tenaga mempertahankan lahannya untuk ditanamani padi karena faktor ekonomi, dimana sawah tersebut menjadi sumber ekonomi keluarga.

Dengan datangnya musim kemarau, tutur Yayat, para petani mengeluh atas banyaknya lahan sawah yang mati akibat saluran pengairan dari sungai, yang seyogyanya untuk mengairi areal pesawahan, malah dimanfaatkan oleh oknum pabrik yang nakal. Dan kondisi di musim penghujan juga tidak jauh berbeda.

Halaman:

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x