Network
JURNAL SOREANG- Dua kali debat Pilkada Kabupaten Bandung belum menyinggung masalah pencegahan dan pemberantasan narkoba. Apalagi sampai sekarang Kabupaten Bandung termasuk daerah yang belum memiliki Badan Nasional Narkotika (BNN) layaknya kabupaten/kota lain di Indonesia.
Hal itu dikatakan M. Repy Hapyan, penggiat ARTIPENA BNN Jabar (Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba), Sabtu, 28 November 2020.
"Untungnya pada debat terakhir pada hari ini, Sabtu, 28 November 2020, debat pilkada Kabupaten Bandung bertema strategi pencegahan penyalahgunaan narkoba dan penangan pandemi Covid-19," katanya.
Debat ini akan menarik untuk disimak oleh warga Kabupaten Bandung sebab permasalahan penyalagunaan narkoba ini menjadi urgensi skala nasional.
Baca Juga: Waduh, Kendaraan Dinas Digunakan Kampanye Pilkada Kabupaten Bandung. Bawaslu Tindak Tegas
"Dampak dari penyalahgunaan tersebut dapat memperburuk situasi generasi bangsa saat ini dan ke depan. Sedangkan kita sangat menumpukan harapan akan bonus demografi yakni tahun 2045 negara ini akan di pimpin oleh generasi Z yang hari ini berusia sekitar masa SMA hingga perguruan tinggi," ujarnya.
Dia menambahkan, perlu strategi jitu dalam menyelesaikan masalah narkoba ini yakni dengan memaksimalkan metode Pentahelix.
"Metode ini melibatkan semua sektor dalam ikut serta bahu membahu menangani masalah penyalahgunaan narkoba. Yakni, pemerintah, institusi pendidikan, keluarga, masyarakat, media, dan perusahaan," kata Repy yang juga guru PPKn SMAN 5 Bandung.
Baca Juga: DPR: Covid Bukan Khayalan, Kepala Kemenag Jabar Baru Sembuh Covid-19
Repy yang juga dosen Pendidikan Pancasila Politeknik Kelautan Perikanan Karawang
menyatakan, pergelaran Pilkada serentak di masa pandemi Covid-19 ini menjadikan proses dinamika demokrasi mengalami pergeseran terutama dalam cara sosialisasi dan kampanye yang dilaksanakan secara ketat sesuai dengan protokol kesehatan.
