Kendalikan Inflasi, Pemkab Kabupaten Bandung Launching Bantuan Subsidi BBM bagi Ribuan Transfortasi Umum

29 September 2022, 09:08 WIB
Berdiskusi, Dadang Supriatna Bupati Bandung saat berkomunikasi dengan sopir angkutan umum disela pemberian subsidi BBM kepada ribuan angkot di SPBU Cipetir jalan raya Soreang-Banjaran, Rabu 29 September 2022. /Dok.duskominfo/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Untuk mengendalikan inflasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung launching bantuan subsidi transfortasi bagi ribuan angkutan umum.

Program tersebut dilakukan Pemkab Bandung melalui Dinas Perhubungan yang dilakukan di SPBU Cipetir, jalan raya Soreang-Banjaran, Rabu 28 September 2022.

Sejumlah kendaraan yang akan menerima subsidi BBM sebanyak 2.847 kendaraan dari 58 trayek yang berada di Kabupaten Bandung diantaranya Pertalite 2.721 kendaraan dan solar 126 kendaraan.

Baca Juga: Berikut 5 Manfaat dari Jeruk Nipis untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Mencegah Batu Ginjal lho!

"Kendaraan penerima subsidi BBM itu berasal dari 58 trayek, 41 trayek dalam daerah, 16 trayek perbatasan, dan 1 trayek angkutan kawasan tertentu," kata Dadang Supriatna Bupati Bandung kepada wartawan.

Program pemberian subsidi BBM tersebut, secara simbolis diberikan langsung Bupati Bandung kepada sejumlah kendaraan di SPBU Cipetir.

Dalam kesempatan tersebut, Dadang Supriatna memberikan motivasi dan semangat kepada para sopir angkot yang melakukan pengisian dan mendapatkan subsidi BBM.

Baca Juga: Pemain Persib Bandung Ini Cetak Gol Pertamanya di Liga 1 2017 ke Gawang Persija Jakarta, Siapa?

"Mereka (Angkot) berasal dari 58 Rayon atau trayek di Kabupaten Bandung dalam satu bulan akan diberi 105 liter secara gratis," kata kang DS sapaan akrab Bupati Bandung.

Kang DS berharap, dengan adanya bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bandung tersebut bisa membantu kesulitan para pengusaha angkot dan para sopir.

"Juga kepada para penumpang jangan khawatir, kami dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung akan selalu hadir untuk mengawasi bagaimana keberlangsungan program ini," tuturnya.

Baca Juga: Demi Susun Tim Terbaik untuk Piala Dunia U-20 2023, PSSI Berburu Pemain Keturunan Indonesia di Belanda

"Saya dengan Pak Kapolresta, Pak Dandim dan para Kepala Dinas khususnya dinas Perhubungan tentunya fokus untuk bagaimana mengimbangi inflasi," akunya.

"Alhamdulillah, Kabupaten Bandung walaupun baru satu bulan, inflasi yang asalnya 4,94 persen, hari kemarin BI (Bank Indonesia) melaporkan dan menginformasikan saat ini inflasi berada di 4,1 persen," sambungnya.

Dengan terlaksananya program tersebut, kang DS mengucapkan terimakasih semua masyarakat atas dukungannya, sehingga inflasi ini bisa ditekan.

Baca Juga: Kisah Kevin Ardilova dengan Tissa Biani dalam Series Doa Mengancam, Tayang Tanggal Berapa?

"Anggaran untuk pemberian subsidi BBM kepada para sopir angkot maupun para pengusaha angkot ini berasal dari pergeseran APBD Kabupaten Bandung," ujarnya.

Kang DS menjelaskan, untuk menyikapi inflasi BBM dan memberikan bantuan subsidi kepada ribuan kendaraan angkutan umum tersebut, pihaknya mengalokasikan Rp22 milliar dari APBD Kabupaten Bandung.

"Kemudian kita dapat bonus karena hasil dari kinerja sama-sama, ada penambahan DID (Dana Insentif Daerah) Rp8,9 miliar, kita gulirkan untuk menghadapi inflasi ini. Sehingga, totalnya semuanya sekitar Rp31 miliar," katanya.

Baca Juga: 3 Pesepakbola yang Menikahi Kekasihnya Jelang Piala Dunia 2022, Karena Peraturan Qatar? Berikut Rinciannya

Selain pemberian bantuan subsidi BBM untuk para sopir angkot, kata kang DS, pihaknya juga melaksanakan OPM bersubsidi yang sudah berjalan di 22 kecamatan sebanyak 24.800 KPM (Keluarga Penerima Manfaat).

"Harga sembakonya Rp 160.000/paket, masyarakat hanya membayar Rp 68.750/paket dan subsidi dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp 91.250/paket," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Iman Irianto mengatakan, pihaknya melaksanakan launching program subsidi BBM, khususnya untuk sektor transfortasi umum.

Baca Juga: Semula Main Malam, Laga Persib Bandung vs Persija Jakarta Jadi Berlangsung Sore Hari, Ternyata Ini Alasannya

"Tujuannya adalah dalam rangka pengendalian tingkat inflasi di Kabupaten Bandung. Teknisnya, kami sudah mendata trayek lokal, yang menjadi kewenangan Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung adalah 2.847 kendaraan yang tersebar di 58 trayek se-Kabupaten Bandung dari mulai Nagreg sampai Rancabali," tuturnya.

Menurutnya, masing-masing kendaraan akan menerima subsidi BBM per harinya sebanyak 5 liter selama tujuh hari, sehingga sebanyak 35 liter per bulan.

"35 liter itu untuk bulan Oktober, Nopember, dan Desember 2022. Khusus hari ini adalah launchingnya untuk melayani rekan-rekan pengemudi angkutan umum trayek Soreang Banjaran, lokasinya di SPBU Cipetir," ucapnya.

Baca Juga: Piala Futsal Asia 2022 Iran Vs Indonesia Timnas Garuda Kalah, Begini Performa Pemainnya

"Dengan adanya pemberian subsidi ini adalah untuk meringankan biaya operasional kendaraan dari para pengemudi dan pengusaha angkutan umum," katanya.

Dikatakan Iman, pihaknya bukan melakukan pendekatan kepada perorangan, tapi pendekatan kepada kendaraan angkutan umumnya.

"SPBU-nya disesuaikan dengan lintasan masing-masing daerah. Contoh trayek Rancaekek, kita cari SPBU-nya di jalur Rancaekek itu," pungkasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler