Tanggul Sungai di Wilayah Majalaya Amblas Akibat Tergerus Aliran Air, Berikut Langkah Satgas Citarum

7 Juni 2021, 08:36 WIB
Satgas Citarum Harum Sektor 4 Majalaya bersama warga dan pihak terkait melakukan perbaikan tanggul sungai yang amblas di Majalaya, Kabupaten Bandung, Minggu 6 Juni 2021. /Yusup Supriatna/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Jajaran Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum Sektor 4/Majalaya, Kabupaten Bandung, menyatakan kesiapannya untuk menata atau membangun kembali tanggul Sungai Citarum yang ambrol atau amblas.

Tanggul amblas yang terjadi, terletak di Kampung Atirompe RT02/13 Desa Majalaya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Tanggul Sungai Citarum yang ambrol pada Rabu 2 Juni 2021 siang itu akibat bagian bawah tanggul dalam kondisi tanah itu tergerus aliran air Sungai Citarum, sehingga mengalami kekosongan dan akibatnya longsor," ungkap Komandan Sektor 4/Majalaya Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Mulyono HS kepada wartawan, Minggu 6 Juni 2021.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Polisi Bubarkan Acara Club Motor di Wilayah Cikancung

Menurut Mulyono, tanggul Sungai Citarum yang ambrol sepanjang sekitar 20 meter dan kedalaman 4 sampai dengan 5 meter itu adalah lokasi baru yang berdekatan dengan lokasi tanggul yang beberapa bulan silam dibangun oleh Satgas Citarum Harum Sektor 4/Majalaya.

Proses pembangunan tanggul dengan menggunakan beronjong dan batu belah itu kata Mulyono, setelah sebelumnya mengalami kondisi serupa (longsor) akibat tergerus aliran air Sungai Citarum.

"Di lokasi tanggul yang ambrol atau longsor di lokasi titik yang baru dan berdekatan dengan lokasi pembuatan tanggul dengan menggunakan beronjong dan batu belah itu, kita siap kembali menata dan membangun kembali tanggul yang longsor. Kondisi tanggul yang longsor itu, tanah bagian bawahnya tergerus aliran air Sungai Citarum," papar Mulyono.

Mulyono menuturkan, setelah mendapatkan informasi tanggul Sungai Citarum longsor, jajarannya langsung turun ke lokasi untuk melakukan penanggulangan.

Baca Juga: Membeludak, Jumlah Pendaftaran Jalur Mandiri UIN Sunan Gunung Djati, Ini Jadwal Lengkap Pendaftaran dan Tesny

Bahkan kata Mulyono, sudah ada bagian beronjong yang diisi batu belah dipasang di bagian bawah aliran Sungai Citarum, untuk dilakukan pemasangan beronjong itu hingga ke bagian atas untuk mencegah luapan air.

"Untuk penanganan tanggul sungai itu membutuhkan material batubelah dan beronjong, supaya lebih kokoh dan dapat menahan derasnya aliran Sungai Citarum," terang Mulyono.

Terkait hal ini lanjut Mulyono, harus ada kepedulian dari banyak pihak, diantaranya untuk pengadaan batubelah dan beronjong. Supaya nanti dalam pengerjaannya lebih optimal.

"Kita dari Satgas Citarum Harum siap bekerja dan membantu rakyat dalam pembangunan tanggul Sungai Citarum itu," tegas Mulyono.

Baca Juga: 4 Cara Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 17 Sebelum Ditutup Hari Ini Pukul 12.00 WIB, Simak Baik-baik

Mulyono menjelaskan, akibat amblasnya tanggul Sungai Citarum itu, ada bagian permukaan tanggul yang dekat ke permukiman warga retak. Sehingga harus ada penanganan segera, supaya rakyat yang bermukim dekat lokasi tanggul yang amblas itu merasa nyaman dan tenang.

"Selain harus ada pembangunan kembali tanggul, endapan tanah yang ada di bagian tepi sungai dekat lokasi tanggul yang amblas itu harus ada pengerukan. Supaya aliran air tidak mengarah ke tanggul sungai yang amblas," terang Mulyono.

"Pengerukan endapan tanah itu untuk melebarkan aliran sungai dan memperdalam sungai," imbuh Kolonel Inf Mulyono.

Sementara itu, Iyus warga setempat menerangkan, sebelum tanggul Sungai Citarum itu amblas, sempat ada getaran dan tidak lama kemudian terjadi longsor.

Baca Juga: Top, Tingkatkan Kemampuan Berbahasa Jepang WNI, KBRI Tokyo dan PPI Jepang Gandeng Universitas Negeri Malang

"Setelah mengetahui ada getaran, pemilik warung di atas bantaran sungai itu langsung membongkar warungnya dan memindahkan dagangannya ke bagian depan rumah," ujar Iyus.

Iyus menyebutkan longsornya tanggul itu akibat minimnya pohon keras yang berfungsi untuk mengikat tanah dari ancaman longsor.

"Disamping tanggul yang longsor karena masih ada pohon nangka dan pohon lainnya, tidak sampai longsor karena tertahan akar pohon. Kalau tidak ada pohon mungkin akan bernasib sama," papar Iyus.

Iyus menambahkan, dampak amblasnya tanggul itu menimbulkan retakan di bagian permukaan bantaran atau tanggul Sungai Citarum yang selama ini dijadikan jalan setapak oleh warga sekitar.

Baca Juga: RANS Cilegon FC Dibantai Arema di Laga Uji Coba, Bos RANS: Penjualan Tiket Jadi Bukti

"Bahkan di bagian bantaran sungai yang jauhnya beberapa meter dari lokasi tanggul yang longsor itu, ada bagian yang retak sepanjang 40 meter yang berdekatan dengan rumah warga dan kontrakan," jelas Iyus.

Pihaknya berharap di bagian bantaran sungai yang retak itu harus ada upaya penanganan atau penanggulangan. Jangan sampai kembali longsor.

Disekitar lokasi lanjut Iyus, ada sekitar 5-6 rumah yang berada di antara retakan bantaran sungai itu yang terancam, karena letaknya sangat berdekatan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta RCTI Senin 7 Juni 2021: Marah Besar, Mama Rossa Tahu Identitas Reyna

"Retakan itu dekat dengan tembok rumah warga. Oleh karena itu, harus ada penanganan segera," pungkas Iyus.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler