Tak Hanya Jamin Ketersedian Pupuk di Kabupaten Bandung, Pupuk Kujang Bantu Kelestarian Sungai Citarum

6 Juni 2021, 15:25 WIB
Suasana pembuatan pupuk organik di salah satu pabrik rekanan Pupuk Kujang /

JURNAL SOREANG – Tak hanya sekedar jaminan ketersediaan pupuk di Kabupaten Bandung, namun isu kelestarian Sungai Citarum pun menjadi alasan yang melatarbelakangi terjalinnya kerjasama antara PT Pupuk Kujang Cikampek dan PT Pupuk Indonesia Pangan dengan Pemkab Bandung di 2 Juni 2021 lalu.

Seperti diketahui, Sungai Citarum yang sempat dicap sebagai salah satu sungai terkotor di dunia, memang pernah tercemar oleh limbah dari berbagai sumber.

Selain sampah rumah tangga dari masyarakat, limbah pabrik dan limbah peternakan pun tak kalah besar, ikut andil dalam pencemaran Citarum.

Baca Juga: Data Penduduk Magelang Terekspos Jelas di Website Daerah, Netizen: Lumayan Buat Register Kartu

Mengusung program Sistem Bertani dengan Agrosolution (SIBEDAS), Pemkab Bandung bersama Pupuk Kujang akan memberikan pendampingan dari hulu ke hilir secara menyeluruh kepada petani Kabupaten Bandung, termasuk soal kesediaan pupuk yang berkualitas.

Namun dalam MoU yang ditandatangi bersama, pendampingan itu juga meliputi agronom-agronom handal Pupuk Kujang kepada petani di Kabupaten Bandung.

“Lewat MoU ini, kita akan mendampingi petani Kabupaten Bandung secara off farm dan on farm,” kata Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryadi, Minggu 6 Juni 2021.

Baca Juga: Pemerintah Lanjutkan Program BLT UMKM 2021, Dapatkan Manfaat dan Simak Persyaratan yang Harus Dipenuhi

Selain itu, kerja sama juga terjadi di bidang energi terbarukan.

Rencananya, Pupuk Kujang akan ikut berkontribusi menanggulangi limbah kotoran ternak yang disinyalir ikut mencemari sungai, termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Wilayah Kabupaten Bandung.

Melalui sinergi positif itu, sebuah program dirancang untuk menanggulangi limbah kotoran ternak.

Baca Juga: Berikut Tujuh Golongan yang Dilarang Terima Manfaat Kartu Prakerja, Pengusaha Pun Boleh

Rencananya, sejumlah peternak sapi di Bandung Selatan akan dibimbing untuk menanggulangi dan memanfaatkan limbah kotoran ternak menjadi bahan baku pupuk organik, sehingga kotoran sapi memiliki nilai tambah.

“Kotoran sapi dari peternak rencananya akan kita serap sebagai bahan baku pupuk organik. Sehingga tidak lagi mencemari sungai, namun bisa bernilai tambah,” kata Maryadi.

Sebagai bentuk dukungan, rencananya, Pupuk Kujang melalui program Kujang Citarum Harum bakal memberikan bantuan berupa Alat Pencacah Pupuk Organik (APPO) kepada sejumlah peternak sapi di Bandung Selatan.

Baca Juga: Episode Spesial Kingdom: Ashin of the North, Jun Ji Hyun jadi Kunci dari Misteri yang belum Terungkap

Dengan alat tersebut, diharapkan memudahkan peternak mengolah kotoran hewan.

“Program ini jadi salah satu upaya perusahaan berkontribusi di bidang penyelamatan lingkungan. Mudah-mudahan program ini bisa menanggulangi limbah kotoran ternak di sungai dan membuat sungai lebih sehat, dan tidak ada energi yang terbuang percuma,” ujar Maryadi.

Selain menyerap kotoran sapi dari peternak, Pupuk Kujang bakal memberikan bimbingan teknis kepada peternak untuk menanam jagung.

Baca Juga: Akibat Dua Kali Penundaan Ibadah Haji Hingga Tak Sedikit Calon Haji yang Wafat Sebelum Berangkat

Tujuannya, supaya peternak tidak kesulitan menyediakan pakan sapi mereka.

“Dengan pendampingan itu, diharapkan peternak bisa memenuhi kebutuhan pangan sapi mereka, karena jagung silase dikenal baik sebagai pakan sapi,” ujar Maryadi.

Maryadi menuturkan, Pupuk Kujang sebagai produsen pupuk memiliki posisi strategis, tidak hanya menyokong sektor pertanian, tapi bisa juga menghidupi industri pengolahan bahkan sektor peternakan.

Baca Juga: Ini Alasan Ariyanti Dipercaya Selenggarakan Program PKW 2021 Oleh Kemendikbud Ristek

“Melalui program ini, kita usahakanmembuat pupuk sambil menyelamatkan lingkungan,” ujar Maryadi.

Sedangkan Direktur Utama PI Pangan, Budiono menuturkan, pendampingan juga meliputi aspek pasca panen dan pemasaran.

Pupuk Indonesia Pangan, kata Budiono, akan menjadi offtaker atau penjamin pembelian hasil tani.

Baca Juga: Charly Van Houten Setia Band Bedah Suara, LaNyalla Mahmud Mattalitti Mendukung, Seperti Apa Sih?

“Tujuannya, supaya petani dimudahkan saat memasarkan hasil panen,” kata Budiono.

Supaya kerja sama itu berjalan dengan baik, Bupati Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna akan membenahi pembuatan kartu tani bagi petani di wilayah Kabupaten Bandung.

Tujuannya, supaya penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran.

Baca Juga: Tayangan Tidak Mendidik, Menteri PPPA Apresiasi Langkah KPI Hentikan Sementara Sinetron Suara Hati Istri-Zahra

“Kita akan membenahi kartu tani supaya penyaluran Pupuk Subsidi. Kita upayakan ada 43 ribu kartu tani supaya petani di Kabupaten Bandung masuk eRDKK dan mendapat kuota pupuk bersubsidi,” kata Dadang.

Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (eRDKK) adalah sistem pendataan bagi petani yang berhak mendapat kuota pupuk bersubsidi.

Untuk mendapat pupuk bersubsidi tersebut, petani juga harus memegang kartu tani dan sudah terdaftar dalam eRDKK.

Hal itu bertujuan supaya subsidi pemerintah tepat sasaran dan menjangkau petani yang laik dan memang membutuhkan.***

Editor: Handri

Tags

Terkini

Terpopuler