Bupati Bandung Terpilih Harus Terjun ke Sungai Hanerang Lihat Tanggul Jebol Penyebab Banjir Bandang Kertasari

2 April 2021, 17:20 WIB
Bupati Bandung Terpilih Kang DS (paling kiri) saat meninjau tanggul Sungai Hamerang yang jebol hingga menyebabkan banjir bandang Kertasari /Tim Bedas/

JURNAL SOREANG - Bupati Bandung terpilih HM Dadang Supriatna atau Kang DS meninjau lokasi banjir bandang bercampur lumpur, di Desa Cikembang dan Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jumat, 2 April 2021.

Bupati Bandung terpilih mendatangi rumah warga yang rusak diterjang banjir dan tanggul yang jebol di kawasan aliran Sungai Hamerang, Desa Cikembang yang meluap pada Kamis  sore kemarin.

Dadang Supriatna bahkan harus turun langsung ke bahu Sungai Hamerang yang arusnya cukup deras ini, untuk melihat langsung tanggul yang jebol dan longsoran tebing di samping sungai, akibat besarnya volume air yang bersumber dari Gunung Haruman.

Akibat banjir bandang itu tercatat 57 rumah warga, bangunan sekolah dan masjid mengalami kerusakan. Tujuh di antaranya bahkan mengalami rusak berat dan jebol di bagian lantai serta dindingnya.

“Sehubungan dengan adanya bencana di beberapa titik di Kabupaten Bandung yang hamper setiap minggunya menimpa, maka kami berharap kepada semua organisasi perangkat daera (OPD) untuk siap siaga dan cepat tanggap dalam penangannya,” kata Kang DS.

Baca Juga: Banjir Bandang Kecamatan Kertasari, Kang DS: Harus ada langkah Strategis Guna Pencegahan Bencana Serupa

Baca Juga: Banjir Bandang di Kertasari Kabupaten Bandung, Diduga Akibat Lahan Kritis. Camat: Lahan kritis bertambah

Dia  mengatakan pihaknya sudah membantu makanan minuman dan langsung menurunkan alat berat backhoe untuk normalisasi Sungai Hamerang yang mengalami penyempitan dan pendangkalan.

."Alat beratsekaligus memperbaiki saluran sungai lalu kalau sudah selesai sungainya ke upaya  memperbaiki rumah yang terkena dampak juga dan memperbaiki rumah tidak layak huni. Saya berharap cepat selesai," imbuhnya.

Mantan Kades Tegalluar ini menilai, peristiwa banjir bandang ini akibat banyaknya alih fungsi lahan di pegunungan menjadi lahan pertanian.

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Dua Desa di Kertasari, Kabupaten Bandung, 45 Rumah Warga Terendam Lumpur

Baca Juga: Sampah Menyumbat Jembatan Sungai Cikeruh, Tegalluar Kerap Banjir, Kang DS: Ajukan Renovasi dan Pengerukan

“Banjir bandang bercampur lumpur seperti ini penyebab utamanya karena ada alih fungsi lahan dari hutan atau tanaman keras menjadi lahan pertanian atau perkebunan. Karena itu kami akan segera berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan serta dinas terkait, agar segala bentuk kerusakan bisa segera diperbaiki,” kata Kang DS.

Prbaikan rumah warga terdampak nantinya tidak akan efektif kalau sungai ini belum diperbaiki, terutama pada tanggul yang jebolnya. "Jad, kita perbaiki dulu hulu sungai sampai hilir, kalau sudah aman baru kita perbaiki rumah,” jelas Kang DS.

Ia pun berharap adanya kolaborasi antara pemerintah dengan Perhutani maupun PTPN VIII dan masyarakat untuk bisa mengawal, mengawasi dan menjaga lingkungan.

Baca Juga: Terjadinya Bencana Banjir dan Longsor Di Kabupaten Bandung, Berikut Keterangan Kalak BPBD

Baca Juga: Pemukiman Banjir Imbas dari Pembangunan Tol Cisumdawu, Satpol PP Kabupaten Sumedang Lakukan Ini

“Mohon kesadarannya. Tolong dijaga jangan sampai lahan jadi gundul dan berakibat fatal bagi masyarakat,” pesan Kang DS.

Kang DS berharap adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan tidak melakukan alih fungsi lahan di pegunungan menjadi lahan pertanian, yang mengakibatkan lahan menjadi kritis dan tidak bisa menampung air

Sementara untuk membersihkan material lumpur dan puing-puing perabotan warga yang tergerus derasnya air bercampur lumpur, petugas gabungan TNI-Polri, aparat desa dan puluhan warga bergotong royong membereskannya, Jumat  pagi. 

Baca Juga: Waspada, 7 Provinsi Ini Akan Dilanda Hujan Beserta Banjir Bandang Menurut BMKG

Baca Juga: Cegah Prasangka Buruk, Ini yang Dilakukan Kemenkes Untuk Insentif Tenaga Kesehatan

Salah seorang warga terdampak Ny. Euis Amalia, peristiwa banjir bandang terjadi setelah kawasan tersebut diguyur hujan dengan intensitas kecil. Meski tidak menimbulkan korban, namun harta benda dan perabotan milik Euis tak bisa terselamatkan.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler