Satria-I, Proyek Rp8 Triliun untuk Dorong Bangsa Indonesia Jadi Digital Society

- 20 Agustus 2021, 11:00 WIB
FOTO ilustrasi satelit.*
FOTO ilustrasi satelit.* /Pixabay /Heidelberg

JURNAL SOREANG - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah mengerjakan proyek Satelit Republik Indonesia (Satria-I).

Satria-I diharapkan menjadi jalan untuk mendorong bangsa Indonesia bisa secepatnya menjadi digital society dengan mempermudah layanan pendidikan, pemerintahan, kesehatan, perekonomian, dan sebagainya dengan akses internet.

Kesetaraan digital ini menyiapkan seluruh bangsa menghadapi masa depan yang sebagian besar tergantung pada algoritma digital.

Baca Juga: Indonesia Tunggu Kedatangan Sputnik V dari Rusia: Bukan Satelit, Tapi Vaksin

Sebagaimana dikutip dari indonesia.go.id yang diunggah pada Kamis, 19 Agustus 2021, total investasi Satria-I mencapai USD550 juta atau sekira Rp8 triliun yang dibiayai oleh sindikasi perbankan internasional.

Mempertimbangkan besarnya anggaran, proyek Satria-I dikerjakan dalam skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Bertindak sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja sama (PJPK) adalah Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo.

Satria-I sendiri dikerjakan oleh PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) lewat anak usahanya PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) dan pabrikan piranti ruang angkasa Prancis, Thales Alenia Space (TAS).

Baca Juga: Migrasi ke TV Digital Ditunda, Kementerian Kominfo Ungkap Alasannya

Sebagai informasi, TAS pernah menggarap satelit milik PSN sebelumnya bernama Nusantara II, dan satelit yang dioperasikan Indosat yakni Palapa D.

Halaman:

Editor: Rustandi

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x