Mengapa HP Nokia Ditinggalkan, Padahal Dulu Milik Sejuta Umat?

4 Juni 2021, 03:50 WIB
Ilustrasi Nokia 2720 V Flip . Nokia sempat merajai penjualan HP di Indonesia lalu tenggelam. //Selular

JURNAL SOREANG – HP Nokia sangat populer saat awal mula rilisnya. Teknologinya baru dan penggunanya banyak sekali. Tidak heran, ketika itu HP Nokia dijuluki HP sejuta umat.

Dilansir Jurnal Soreang dari kanal Youtube Hajar Win, sebagai merek Nokia sebenarnya sudah didirikan lebih dari 150 tahun yang lalu. Awalnya, Nokia adalah sebuah perusahaan pengolah kayu di Finlandia.

Nokia juga membuat pabrik pengolahan karet, termasuk membuat produk jadinya. Kemudian, Nokia mulai beralih berbisnis di bidang kabel listrik.

Baca Juga: Katanya Cinta Indonesia, tapi Kenapa HP Lokal Jarang Diminati? Berikut 4 Alasannya

Nokia mulai dikenal dan finansialnya semakin kuat, setelah Perang Dunia ke-2. Kala itu, semua negara sangat membutuhkan kabel untuk membangun ulang negaranya.

Berkat penjualan kabel tersebut, Nokia menjadi berjaya dan finansialnya semakin kuat. Setelah kesuksesan tersebut, Nokia mencoba peruntungan di bidang industri lainnya seperti membuat TV, pabrik kertas, masker gas, plastik dan kimia hingga sambungan telepon.

Dari sanalah, Nokia mulai memasuki industri telepon. Hingga akhirnya mulai tahun 90-an, Nokia berhasil menciptakan ponsel modern. Produknya laris dan dipasarkan dimana-mana, termasuk di Indonesia.

Baca Juga: Mengapa Pengguna iPhone Selalu Pamer dan Bangga dengan HP nya? Ini Faktor Penyebabnya

Semua orang ketika itu suka Nokia, sampai bencana itu datang. Sebuah teknologi ponsel yang revolusioner muncul dari Apple, yaitu iPhone. Perlahan namunn pasti, muali terlihat tanda-tanda tenggelam dari HP Nokia.

Ketika ada iPhone yang menawarkan interaksi secara Touchscreen (layar sentuh), orang-orang jadi memiliki pilihan lain. Dua tahun setelah iPhone diluncurkan (2009), HP berlogo Apel tersebut semakin menunjukkan masa depan yang cerah.

Sementara pesaing lainnya yaitu Android, mulai menyusul di belakang iPhone. Nokia kemudian sadar, bahwa ia sedang berhadapan dengan penantang yang serius.

Baca Juga: Waduh! HP Vivo Dilarang Kirim Lewat Maskapai Garuda Indonesia

Nokia kemudian memutuskan memilih sistem operasi Windows Phone untuk menggantikan Symbian. Sayangnya, sistem operasi tersebut kurang diminati. Hal itu tentu menyebabkan angka penjualan Nokia turun drastis.

Pada 2013, Nokia lalu dijual ke Microsoft dengan harga yang cukup murah. Per 1 Januari 2014, Nokia secara resmi menghentikan dukungannya terhadap Symbian.

Setidaknya ada 2 kesalahan yang dilakukan oleh Nokia. Pertama, mereka tidak bermitra dengan pihak yang tepat (tidak menggandeng Android).

Keputusan Nokia untuk menggandeng Windows memang masuk akal, karena Windows (Microsoft) juga mempunyai pengalaman. Di atas kertas, Windows adalah penantang serius bagi iOS dan Android.

Baca Juga: Membaca Al-Qur'an Melalui HP, Begini Hukumnya Kata Quraish Shihab

Akan tetapi, Windows Phone memiliki tampilan yang berbeda. Orang-orang sudah nyaman dengan tampilan Android.

Kedua, positioning (penempatan) Nokia yang ‘nanggung’. Dibilang HP murah bukan, HP canggih juga enggak. Berbeda dengan merek Xiaomi yang sudah dikenal dengan murahnya, dan iPhone dengan image mahalnya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler