Eksplorasi Puisi Rakyat dan Fantasi dalam Sastra

Aah
- 8 Januari 2024, 09:35 WIB
Ilustrasi  Puisi Rakyat
Ilustrasi Puisi Rakyat /pixabay/

 

JURNAL SOREANG - Puisi Rakyat, merupakan sastra lisan yang berkembang pada masa masyarakat tradisional. Uniknya, puisi jenis ini terikat oleh ketentuan-ketentuan tertentu, mencakup jumlah suku kata, jumlah baris, jumlah bait, dan rima.

Tiga jenis puisi Rakyat yang populer adalah pantun, gurindam, dan mantra.

1. Pantun:
- Satu bait terdiri atas empat baris.
- Setiap baris memiliki 8-12 suku kata.
- Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sementara baris ketiga dan keempat adalah isi.
- Pola rima: A-B-A-B

2. Gurindam:
- Setiap bait terdiri atas dua baris atau larik.
- Setiap larik memiliki 8-14 suku kata.
- Larik pertama sebagai syarat, sedangkan larik kedua sebagai jawaban.
- Larik pertama dan kedua membentuk kalimat majemuk, umumnya menggambarkan hubungan sebab-akibat.
- Pola rima: A-A.

Baca Juga: Nama-nama Panelis Debat Capres Pemilu 2024 Ketiga Lengkap dengan Profil Singkat, Ada 11 Orang

3. Mantra:
- Terdiri dari rangkaian kata dengan irama.
- Isinya berhubungan dengan kekuatan gaib.
- Dibuat dan diucapkan untuk tujuan tertentu.
- Mengandung rayuan dan perintah.

Tujuan Puisi Rakyat

Puisi Rakyat memiliki tujuan bervariasi, mulai dari menghibur, memberikan nasihat, mendidik anak, hingga memprotes ketidakadilan dalam masyarakat.

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x