Pengembangan Kompetensi Siswa di Era Disrupsi Teknologi Digital dalam Pandangan Dra. Hj. Tia Damayanti, MPd

- 27 Mei 2023, 11:26 WIB
Guru MAN 1 Kota Bandung Dra. Hj. Tia Damayanti, M.Pd.
Guru MAN 1 Kota Bandung Dra. Hj. Tia Damayanti, M.Pd. /Istimewa /

Baca Juga: Pemuda Muhamamdiyah Kabupaten Bandung Sikapi Peran Pemuda di Era Disrupsi

Dampak lainnya penggunaan transaksi perbankan konvensional menurun, tetapi penggunaan e-money meningkat.

Ada pun kalau kita melihat dari sektor transportasi, disrupsi teknologi berdampak di antaranya penggunaan jasa angkutan publik semakin sepi, tetapi penggunaan jasa transportasi online (economic sharing) semakin meningkat.

Jasa-jasa travel konvensional juga semakin langka pengunjung, tetapi jasa aplikasi travel semakin meningkat.

Inilah kondisi yang ada dan sedang terjadi yang harus kita sadari. Bersumber dari katadata.co.id digambarkan bahwa ekonomi digital Indonesia diprediksi mencapai Rp 4.500 triliun pada 2030 dengan transaksi e-commerce (2022) tumbuh 31,2% dari capaian 2021 Rp 401 triliun.

 

Sedangkan transaksi digital banking diperkirakan naik 24,8% (2022) menjadi Rp 49.700 triliun, uang elektronik tumbuh 17,13% mencapai Rp 358 triliun dan peningkatan nilai ekonomi digital layanan transportasi dan antar makanan online (gross merchandise value/GMV) sebesar US$ 6,9 miliar atau setara dengan 103.500 triliun bila kurs rupiah Rp.15.000 per dollar (2021).

Fakta lainnya penggunaan internet untuk kegiatan belajar siswa usia 5-24 tahun terus meningkat 59,33% (2020); dan sebanyak 70% guru menggunakan media sosial (Whatsapp, Facebook, Line, Instagram) untuk media pembelajaran jarak jauh.

Disrupsi teknologi digital yang terjadi, secara nyata dapat mengubah pola, model, pendekatan, dan proses bisnis dengan memasukkan identifikasi, mencipta strategi, memprediksi pangsa pasar, dan secara sistematik dapat meningkatkan kompetitif suatu produk.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x