Dalam rangka Mieling (memperingati) Poe Basa Indung Internasional tahun ini PDPBS Unpad pun menggelar “Pasanggiri Tarucing Cakra”.
Lomba Teka-Teki Silang Bahasa Sunda yang biasa digelar rutin setiap tahun dari 2008. Kegiatan yang berlangsung Rabu (22/2/2023) di Aula Unpad, Graha Sanusi Hardjadinata Jl. Dipatiukur No.35 Bandung ini diikuti 1.200-an peserta dari seluruh Jawa Barat dan luar Jawa Barat.
Lomba digelar secara luring dan daring (hybrid) dengan kategori untuk siswa SD, SMP, SMA, warga Unpad, Mahasiswa dan umum.
Ketua PDPBS Ganjar Kurnia mengatakan kepada wartawan usai acara, pihaknya berharap acara yang rutin digelar tiap tahun ini terstruktur dan sistematis, masif melibatkan banyak orang dan berkelanjutan jangan sampai bolong-bolong.
Ganjar juga akan mencoba menggelar acara tiap bulan atau seminggu sekali pakai internet. “Alhamdulillah animonya ramai, semoga ke depan akan lebih ramai lagi yang ikut dari berbagai kelompok. Paling yang susah itu membuat soalnya, “ terangnya.
Ditanya kesadaran pemakai bahasa Sunda saat ini, Ganjar menilik orang Sunda masih antusiasme, punya kesadaran untuk menggunakan bahasanya.
Hanya perlu langkah-langkah strategis.Jangan sampai tiap tahun ramai-ramai di sekolah, di kantor memperingati bahasa ibu internasional tapi setelah itu hanya upacara saja.
Pihak pemerintah pun menurutnya wajib aktif mendukung, “ Ya ini tanggung jawab siapa, yang pertama kan ada Perda (bahasa, sastra dan aksara Sunda), kemudian perda ini mencakup siapa, mengerjakan apa, dan ini pekerjaan siapa? Coba kalau kita lihat UU No.5 Tahun 2017 urusan Pemajuan Kebudayaan itu kan terutama adanya di pemerintah. Nah sekarang apa yang dilakukan dan dorongan apa dari pemerintah? Kan selama ini mah yang ngamumule Bahasa Sunda teh hanya kesadaran masyarakat, “ katanya, menyayangkan sekali.