JURNAL SOREANG- Momentum Poe Basa Indung Internasional atau Hari Bahasa Ibu Internasional yang jatuh pada 21 Februari menjadi sangat penting untuk melindungi bahasa daerah dari kepunahan.
Karena sebagaimana kita ketahui Bahasa adalah Indentitas suatu bangsa, hilang bahasanya hilang juga bangsa tersebut. Bahasa adalah salah satu kekayaan kebhinekaan dan kebudayaan Indonesia dan Indonesia yang memiliki 718 bahasa daerah terus berkurang, ratusan bahasa di ambang kepunahan.
Demikian juga dengan bahasa Sunda, data terakhir menunjukan penuturnya hanya 40% saja. Berkurang 2 juta penutur dalam setahun.
Bahasa daerah sebagai identitas bangsa serta kekayaan kebhinekaan dan kebudayaan Indonesia ratusan terancam punah . Penutur bahasa Sunda pun kini hanya 40% an, berkurang 2 juta dalam setahun.
Oleh karena itulah Unpad sebagai perguruan tinggi yang berdiri atas keinginan para inohong /tokoh-tokoh Sunda yang ingin punya perguruan tinggi yang Nyunda, terus berusaha agar budaya Sunda termasuk bahasa Sunda di dalamnya, bisa kamumule / terlestarikan.
Baik itu dengan kegiatan kesenian, seminar-seminar dan diskusi kebudayaan, pengantar kuliah menggunakan bahasa Sunda di samping bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Zaman Rektor Unpad Dr. Himendra wargahadibrata serta Prof. Dr. Ganjar Kurnia yang selama kepemimpinannya rajin mangadakan acara kesundaan rutin tiap bulannya bersama Bale Rumawat Unpad dan kini digalakan lagi bersama Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDPBS) Unpad.
Baca Juga: Ternyata Tafsir Al Quran dengan Bahasa Sunda Memiliki Banyak Kelebihan, Ini Penuturan Prof Jajang