Kemudian, dari BUMN adalah Perusahaan Umum (Perum) Produksi Film Negara. Lalu, 23 PTN dan 23 PTS, serta enam organisasi/asosiasi yakni KPI Pusat, tiga KPI Daerah, Badan Perfilman Indonesia (BPI), dan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI).
Dalam laporannya, Ketua LSF juga menyampaikan capaian LSF yang terkait dengan pengelolaan media sosial. “LSF sudah jauh berkembang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Fokus dari media sosial LSF pada 2022 adalah kerja sama atau kolaborasi,” tegas Rommy.
Baca Juga: Sepanjang tahun 2021, LSF Berhasil Menyensor 40.638 Judul Film
Kolaborasi yang dilakukan media sosial LSF adalah melalui konten kolaborasi dengan aktris Tissa Biani (@tissabiani) yang memiliki 4,5 juta followers dan menyasar followers Instagram dan TikTok LSF.
Kolaborasi itu mendapatkan 10.365 reach atau jangkauan user Instagram dan 176. 656 reach atau jangkauan user Instagram. Kolaborasi lain yang dilakukan media sosial LSF adalah melibatkan akun Instagram Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (@kemdikbud.ri) yang memiliki 2,5 juta followers.
Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri
Program lain yang tak kalah penting yaitu sosialisasi Budaya Sensor Mandiri (BSM). Tujuan program tersebut adalah meliterasi masyarakat untuk secara bijak mampu memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi atau penggolongan usia film.***