Saat Nadiem Anwar Makarim Duduk Bersama di Dalam Tenda untuk Berdiskusi dengan Para Guru, Ini yang Dibahasnya

- 25 Oktober 2022, 17:26 WIB
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim duduk bersama dengan para guru di tenda. Ini yang Dibahasnya
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim duduk bersama dengan para guru di tenda. Ini yang Dibahasnya /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi para Kepala Sekolah Penggerak karena telah menerapkan sejumlah program Merdeka Belajar yang butuh usaha ekstra.

Dikatakan Mendikbudristek, menjadi Sekolah Penggerak bukan suatu hal yang mudah karena membutuhkan keberanian dalam menghadapi kerumitan dan tantangan.

Untuk itu, Nadiem menyampaikan terima kasih kepada para Kepala Sekolah Penggerak yang telah mampu menggerakkan warga sekolah untuk bersama-sama mengimplementasikan paradigma baru di sekolahnya.

Baca Juga: Siapkan Pemimpin Pembelajaran, 18.079 Guru Ikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-7

“Saya ucapkan apresiasi, terima kasih kepada bapak ibu kepala sekolah yang telah menjadi garda terdepan perubahan. Terima kasih bapak ibu sudah berani meluncurkan paradigma baru dalam pembelajaran,” disampaikan Mendikbudristek dalam dudui bersama di tenda untuk diskusi bersama para Kepala Sekolah Penggerak Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya di Sekolah Dasar (SD) Negeri 28 Pontianak Utara, Kalimantan Barat, Senin 24 Oktober 2022.

Saat berdiskusi, Mendikbudristek menegaskan bahwa paradigma Sekolah Penggerak sebagai sekolah favorit adalah kesalahan persepsi.

“Kami memilih Sekolah Penggerak bukan berdasarkan bagusnya sekolah tersebut, tetapi dari kemauan kepala sekolah dan guru-gurunya untuk melakukan perubahan,” ujar Nadiem.

Baca Juga: Program Guru Penggerak di Tiap Angkatan Kian Disambut Baik Tenaga Pendidik di Indonesia

Kiswanti, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 22 Pontianak mengaku bangga karena meski sekolahnya masih menumpang di gedung SMP lain, tetapi sekolah yang dipimpinnya terpilih menjadi Sekolah Penggerak Angkatan I dari Kota Pontianak.

"Saat ini kami menumpang pada SMP Negeri 2 karena gedung sekolah kami sedang direnovasi, tetapi saya bersyukur sekolah kami bisa terpilih menjadi Sekolah Penggerak dan mengimplementasikan berbagai program Merdeka Belajar," ujarnya.

Kemudian, dalam mengimplementasikan Sekolah Penggerak, Kemendikbudristek memberikan bantuan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung berbagai program pembelajaran.

“Kami utamakan bantuan TIK diberikan kepada sekolah-sekolah yang fasilitasnya belum ada,” jelas Mendikbudristek.

Baca Juga: Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan Keenam Siap Digelar, Guru Didorong Hasil Belajar yang Implementatif

Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi X DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Barat, Adrianus Asia Sidot turut mendukung program Merdeka Belajar yang digulirkan Kemendikbudristek untuk menuju perubahan yang lebih baik.

“Semoga program ini membawa perubahan bagi kemajuan pendidikan di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat,” harap Adrianus.

Kepala Sekolah SD Negeri 28 Pontianak Utara, Heryaningsih mengapresiasi kebijakan Sekolah Penggerak yang diluncurkan Kemendikbudristek. Baginya, sejak menjadi Sekolah Penggerak pembelajaran di sekolah terasa lebih menyenangkan.

“Guru dan siswa menjadi lebih banyak terlibat di dalam projek, dan anak-anak semakin senang karena belajarnya tidak hanya di kelas tetapi menggunakan tempat lainnya seperti perpustakaan,” ujar perempuan yang biasa disapa Ning itu dengan gembira.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x