Masih Bingung dengan Kurikulum Prototipe? ini Penjelasan Lengkap Kemendikbud ristek

- 1 Januari 2022, 08:23 WIB
Tangkapan layar komik untuk menjelaskan PTM terbatas.  Masih Bingung dengan Kurikulum Prototipe? ini Penjelasan Lengkap Kemendikbud ristek
Tangkapan layar komik untuk menjelaskan PTM terbatas. Masih Bingung dengan Kurikulum Prototipe? ini Penjelasan Lengkap Kemendikbud ristek /Kemendikbudristek/

Baca Juga: Wow! 406 Guru Diberi Pelatihan, 206 SMK Negeri di Jabar Siap Terapkan Kurikulum Ekonomi Digital

“Kami ingin, satuan pendidikan (sukarela) menerapkannya berdasarkan pemahaman yang baik sehingga merasa memiliki dengan kurikulum apapun yang dipilih. Bukannya mengatakan ini kurikulum pusat. Sekali lagi, tidak ada unsur paksaan karena kalau status kebijakan ini (sifatnya) wajib, maka siapapun akan menjalankannya meski sebenarnya dia tidak mau atau tidak paham,” tegasnya.

Bagi satuan pendidikan yang tertarik, sebagai langkah awal, mereka akan diberi pemahaman tentang paradigma kurikulum ini terlebih dahulu. Lalu, sekolah diberi kebebasan untuk memilih apakah ingin langsung belajar sambil praktik, atau ingin mempelajari dulu konsepnya selama satu tahun untuk kemudian baru diimplementasikan di tahun berikutnya.

Kemudian, guru dan siswa diberi kesempatan untuk memberi umpan balik terkait pengalaman mereka selama menjalankan kurikulum ini.

Kurikulum prototipe, dijelaskan Zulfikri, berbasis proyek yang mengacu pada nilai-nilai Pelajar Pancasila. Misalnya, ketika siswa belajar kepedulian terhadap lingkungan dengan cara mengelompokkan sampah, maka di saat yang sama mereka juga belajar bekerja sama.

Baca Juga: Kongres Pertama Musisi Tradisi Rekomendasikan LMK Sampai Pengintegrasian Musik Tradisi dalam Kurikulum

Sangat mungkin satu proyek terkait dengan beberapa materi pembelajaran maupun lintas mata pelajaran. Proyeknya tidak menambah waktu belajar tapi mengambil 20-30 persen jam pelajaran.

“Orientasinya memberi ruang kepada anak untuk berkreasi dan mengembangkan potensi belajar mereka supaya anak merasa menemukan makna dari belajar itu dan bisa memecahkan masalahnya sendiri secara mandiri maupun berkelompok sehingga sisi akademik dan nonakademiknya berkembang secara utuh,” katanya.

Untuk mengoptimalisasikan penerapan kurikulum prototipe, Zulfikri menyarankan agar Guru Bimbingan Konseling (BK) turut membantu siswa menentukan pilihan mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya.

Baca Juga: Bedah Buku Kurikulum SMP Dari Masa Hindia Belanda Hingga Kini, Kurikulum Dipengaruhi Kebijakan Politik

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah