JURNAL SOREANG- Kesejahteraan guru honorer khususnya di madrasah masih memprihatinkan karena kalah jauh dibandingkan Upah Minimum Kabupaten (UMK).
Padahal, sebagian besar guru honorer berpendidikan sarjana, sedangkan buruh pabrik rata-rata lulusan SMA/sederajat.
Hal itu dikatakan pengelola madrasah di Kabupaten Bandung Barat sekaligus Pengawas Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Ece.
"Sebagai orang yang ikut mendirikan madrasah memang cukup menyedihkan karena honornya jauh dari besaran UMK buruh pabrik," katanya saat kunjungan kerja Kemenag pusat dan Komisi VIII DPR ke MAN 1 Kabupaten Bandung Barat, Kamis 30 September 2021.
Seperti diketahui, besaran UMK di Bandung sekitar Rp3,3 juta, sedangkan honorarium guru honorer di madrasah masih ada yang hanya ratusan ribu rupiah meski telah puluhan tahun mengabdi.
"Bagaimana kualitas madrasah bisa meningkat apabila sarana dan prasarana madrasah masih terbatas dan kesejahteraan guru-gurunya juga masih minim?" Katanya.
Baca Juga: Simak! Kemenag Segera Cairkan Insentif Guru Bukan PNS Madrasah, Cek Syaratnya
Sedangkan guru MAN 1 KBB, Ari Akbar menyatakan hal sama soal kesejahteraan guru honorer madrasah yang masih minim.