JURNAL SOREANG - Tidak teralirinya persawahan yang berada di sejumlah wilayah yang dilintasi oleh sungai irigasi Ciherang, akan berdampak pada tanaman padi.
Akibat kondisi yang terjadi tersebut, kemungkinan besar akan berdampak sekali kepada persawahan yang digarap oleh para petani yakni gagal tanam dan gagal panen.
"Hampir tiga minggu lamanya, ratusan hektar sawah tidak teraliri air dengan baik. Kondisi ini, tentunya sangat merugikan para petani dan tentunya akan mengalami kerugian yang cukup besar,," ungkap salah satu petani asal Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah, H. Eong kepada Jurnal Soreang di kediamannya, Rabu 29 September 2021.
Menurutnya, kondisi tersebut diakibatkan, semenjak adanya pembangunan tembok penahan tanah (TPT) di sepanjang sungai irigasi Ciherang ini.
"Sebelumnya, aliran air normal dan tidak ada masalah. Namun, semenjak adanya pembangunan TPT ini, air menjadi tidak normal bahkan tidak ada sama sekali," keluhnya.
Terkait hal ini tambah H. Eong, ia bersama para petani lainnya sudah berkomunikasi dengan kontraktor dan bahkan dengan pihak UPT perairan setempat dan pihak PSDA Provinsi Jawa Barat.
"Sudah tiga kali, kami melakukan aksi dan menyampaikan keluhan ini. Namun aspirasi dari petani, sampai saat ini belum ada solusinya," terangnya.
Baca Juga: 5 Kesalahan Fatal di Serial Squid Game Berhasil Ditemukan Netizen: Udah Curiga Sih Sebenarnya
Pihaknya menegaskan, para petani sudah mengambil langkah terbaik dengan mencoba untuk komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait.