JURNAL SOREANG- Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, secara resmi menutup Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1.
Hal ini momentum bersejarah bagi dunia pendidikan karena kini Indonesia sudah memiliki Guru Penggerak. Harapannya, ke depan, Ibu/Bapak guru tidak pernah ragu menggerakkan perubahan dan menghadirkan terobosan untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang merdeka.
“Saya ucapkan selamat kepada Ibu dan Bapak atas keberhasilannya menjadi Guru Penggerak. Dengan ini secara resmi saya tutup program pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1. Mari kita semua terus semangat menjadi peminpin dan penggerak Merdeka Belajar,” ucapnya, baru- baru ini.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril menginformasikan bahwa calon Guru Penggerak ada yang lulus dengan predikat amat baik sebesar 94,84%, predikat baik sebesar 4,33%, predikat cukup sebesar 0,58%, predikat sedang sebesar 0,12%, dan predikat kurang sebesar 0,12%.
“Calon Guru Penggerak yang lulus dengan berbagai predikat tersebut berjumlah 2.395 dan yang tidak lulus berjumlah 6 orang CGP. Selamat kepada yang telah lulus dari pendidikan Guru Penggerak,” katanya.
Kebijakan Merdeka Belajar Episode 5 yang bertajuk Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadikan guru sebagai pemimpin dalam pembelajaran.
Baca Juga: Klarifikasi Deddy Corbuzier Santri Tutup Telinga, Gus Miftah: Saya Merasa Gagal Sebagai Guru
Keluaran dari program Pendidikan Guru Penggerak adalah Guru Penggerak yang dapat menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik.