Miris, Indeks Faktor Produktivitas Indonesia Versi Asian Productivity Organization (APO) Terus Menurun

- 27 Agustus 2021, 11:23 WIB
Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) Kemendikbudristek menyelenggarakan program pengembangan bakat dan minat peserta didik, SMK Leadership Camp Tahun 2021. Diharapkan produktivitas lulusan SMK.naik.
Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) Kemendikbudristek menyelenggarakan program pengembangan bakat dan minat peserta didik, SMK Leadership Camp Tahun 2021. Diharapkan produktivitas lulusan SMK.naik. /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) Kemendikbudristek menyelenggarakan program pengembangan bakat dan minat peserta didik, SMK Leadership Camp Tahun 2021.

Leadership camp adalah program pelatihan pengembangan bakat dan minat peserta didik untuk meningkatkan soft skills serta pelatihan guru SMK guna meningkatkan kapasitas dalam mendampingi peserta didik mengembangkan bakat dan minatnya.

“Ini adalah pelatihan bakat dan minat untuk meningkatkan soft skills agar guru-guru dapat menciptakan pemimpinan bangsa masa depan. Sementara untuk peserta didik, kalian harus menemukan bakat dan minat kalian apa. Lakukan apa yang kalian cintai dan cintai apa yang kalian lakukan,” tutur Direktur Jenderal Diksi, Wikan Sakarinto, Rabu, 25 Agustus.2021.

Baca Juga: Siswa SMK Telkom Kabupaten Bandung Raih Juara dalam Lomba Karya Tulis Kemendikbudristek dan AHM

Dirjen Wikan menekankan,  meski kompetensi terhadap hard skills terus berkembang dan harus terus dipelajari namun kompetensi lain seperti soft skills dan karakter harus juga diperkuat.

Soft skills yang dimaksud Wikan mencakup kemampuan kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, kerja sama untuk menyelesaikan masalah, berbahasa Inggris, presentasi, kolaborasi, karakter jujur, kerja keras, rasa syukur, ikhlas, pantang menyerah, dan cinta Indonesia.

“Kompetensi adalah perkalian antara soft skills, kognitif, dan karakter. Ini harus tercipta,” tegasnya.

Berdasarkan data Indeks Faktor Produktivitas yang dirilis Asian Productivity Organization (APO), peringkat Indonesia terus menurun dan terendah di Kawasan Asia.

Baca Juga: Tingkatkan Kompetensi dan Kewirausahaan, Kemendikbudristek Berikan Penghargaan TEFA 2021 kepada 60 SMK

“Hal ini harus disadari bersama dan (dicari solusinya) dengan berhati-hati mendidik anak-anak kita agar makin menguasai soft skills dan memperkuat karakternya,” ungkap Dirjen Wikan.

Dalam penjelasannya, pembelajaran berbasis proyek atau project based learning mutlak harus dilakukan oleh peserta didik vokasi agar transformasi dalam pendidikan vokasi dapat terlihat hasilnya.

“Tangan kanan memegang ijazah dan sertifikat kompetensi, sementara tangan kiri memegang produk riset terapan. Kalian harus menjadi duta SMK dan vokasi. Kalian harus bisa membuktikan dapat melakukan suatu perubahan nyata,” tantang Wikan.

Baca Juga: Dukung SMK Siapkan SDM Digital, Industri TIK Terus Aktif Berikan Pelatihan Ciptakan 100 Ribu SDM Digital Lokal

Direktur Wartanto mengatakan, jika peserta didik benar dalam memilih bakat dan minat, maka bisa ditumbuhkembangkan dan menjadi peluang besar bagi peserta didik untuk berhasil di bidangnya. “Jangan merasa kecil hati jika kita lemah di bidang tertentu. Bisa jadi kita memiliki keunggulan di bidang lainnya,” kata dia.

Penyelenggaraan penguatan pendidikan karakter pada satuan pendidikan formal dipandang perlu dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Dengan demikian, perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik dapat berkembang secara optimal. Adapun tema kegiatan tahun ini adalah Kembangkan Bakat dan Minat, Tingkatkan Kompetensi, Raih Prestasi, Hadapi Globalisasi.

Baca Juga: Dewan Pendidikan Jawa Barat Soroti PPDB SMA, SMK, dan SLB Bermasalah dengan Banyaknya Siswa Titipan

Sementara bagi guru, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan bagi guru agar memiliki pemahaman tentang mengenal diri melalui asesmen, proses pelatihan berbasis aktivitas dan merancang rencana proyek perubahan sebagai bagian dari pengembangan bakat minat peserta didik.

Peserta yang berpartisipasi terdiri dari 255 peserta di antaranya adalah Ketua OSIS dan Guru dari 255 SMK yang merupakan perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua batch. Batch pertama untuk ketua OSIS dan guru yang berlangsung pada pada tanggal 24 s.d. 27 Agustus 2021.

Baca Juga: Kemendikbudristek Gelar Pembekalan Pendampingan SMK Pusat Keunggulan oleh Perguruan Tinggi

Sedangkan batch kedua untuk siswa berprestasi/ketua ekstrakurikuler dan guru yang akan berlangsung pada tanggal 14 s.d. 17 September 2021 mendatang.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x