Dewan Pendidikan Jawa Barat Soroti PPDB SMA, SMK, dan SLB Bermasalah dengan Banyaknya Siswa Titipan

- 6 Agustus 2021, 13:39 WIB
Dokumentasi - Siswa dibantu gurunya mengikuti Pendaftaran Peserta Didik Baru (​PPDB) secara online di SMPN 2 Ciamis, Jawa Barat, Rabu, 9 Juni 2021. PLS Tahun ajaran 2021/2022 berlangsung daring dan banyak ditemukan masalah oleh DPJB.
Dokumentasi - Siswa dibantu gurunya mengikuti Pendaftaran Peserta Didik Baru (​PPDB) secara online di SMPN 2 Ciamis, Jawa Barat, Rabu, 9 Juni 2021. PLS Tahun ajaran 2021/2022 berlangsung daring dan banyak ditemukan masalah oleh DPJB. /Antara Foto/Adeng Bustomi/ANTARA FOTO

JURNAL SOREANG-Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) telah dilakukan monitoring oleh Disdik Jawa Barat, tetapi perlu juga dilakukan monitoring oleh masyarakat dan stake holder Pendidikan.

Dewan Pendidikan Jawa Barat (DPJB) menyatakan berkaca kepada PPDB tahun-tahun sebelumnya, maka PPDB 2021 ini juga masih diwarnai maraknya titipan siswa.

"Seharusnya komponen masyarakat juga ikut dilibatkan dalam melakukan monitoring  seperti DPJB, PGRI, dan organisasi Guru-guru lainnya," kata Ketua DPJB, Prof. Dr. H. Amung Ma'mun, M.pd, dalam pernyataannya, Jumat, 6 Agustus 2021.

Baca Juga: Jelang Pengumuman PPDB, Ini Imbauan dan Harapan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung

Dia menambahkan, berdasarkan hasil temuan monitoring PPDB Tahun Pelajaran 2020-2021 yang dilakukan oleh DPJB dan polanya hampir sama setiap tahun, maka  didapatkan beberapa catatan yakni  pelaksanaan PPDB masih diwarnai oleh titip-menitip calon peserta didik dari pihak-pihak tertentu.

"Titipan ini baik secara langsung oleh pihak yang berkepentingan maupun menggunakan jasa/bantuan pihak lain  sehingga panitia PPDB merasa kurang nyaman," ucapnya.

Selain itu, adanya tekanan dari para pejabat atau masyarakat yang anaknya ingin masuk SMA/SMK sehingga  perlu ada perlindungan terhadap panitia PPDB.

Baca Juga: Jaringan Internet masih jadi Kendala Pendaftar via Online di PPDB SMP di Kabupaten Bandung, Ini Antisipasinya

"Karena pada praktiknya, panitia PPDB merasa tertekan, khususnya oleh pihak-pihak yang memaksakan kehendak agar calon siswa yang dititipkannya diterima oleh sekolah, sedangkan sekolah harus tetap mengacu pada pedoman PPDB," katanya.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x