Top, Mahasiswa Magang di Jurnal Ilmiah UIN SGD sampai Punya Domain Penerbitan Sendiri

15 Februari 2021, 16:07 WIB
Chyril Futuhana Ahmad, Mahasiswa Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati, mahasiswa angkatan 2018 yang melaksanakan magang di Rumah Jurnal Fakultas Ushuluddin UIN SGD.* /HUMAS UIN SGD/

JURNAL SOREANG- Istilah magang akan menjadi sangat populer setelah nanti implementasi merdeka belajar dan kampus merdeka, kebijakan Mendikbud Mas Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 

Tapi sebelumnya bukan berarti tidak ada magang. Sejauh ini magang merupakan syarat utama proses pendidikan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa tingkat akhir.

Berbeda dengan magang selama ini, kebijakan merdeka belajar dan kampus merdeka memberikan hak kepada mahasiswa untuk magang selama satu sampai dua semester setara dengan 20 sampai 40 SKS. Selama itu mahasiswa boleh melaksanakan magang di dunia usaha atau di dunia industri.

Baca Juga: Alhamdulillah, 9 Dosen Kampus Ini Tersertifikasi Keahlian Internasional

Adalah Chyril Futuhana Ahmad, Mahasiswa Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati (SGD), mahasiswa angkatan 2018 yang melaksanakan magang di Rumah Jurnal Fakultas Ushuluddin UIN SGD.
Tepatnya di Jurnal Syifa al-Qulub Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi.

Mulanya, Na’an, Dosen Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi, kepada mahasiswa yang pada 2021 memasuki semester VI ini, menawarkan magang di Jurnal Syifa al-Qulub. Na’an sendiri di samping dosen merupakan pengelola jurnal terakreditasi Nasional Sinta 3 ini.

Busro, pengurus Rumah Jurnal Fakultas Ushuluddin UIN SGD, memberikan pelatihan pengelolaan jurnal. Kenyataannya, bukan hanya Shyril yang melakukan magang di rumah jurnal, melainkan ada beberapa mahasiswa yang lain, khususnya dari mahasiswa pascasarjana. Busro, yang juga merupakan dosen di fakultas ini, memberikan latihan tentang pengelolaan open journal system (OJS).

 Baca Juga: Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Menuntut Perubahan dalam Pembelajaran, Ini yang Harus Diubah

Saat ini, Shyril, mahasiswa asal Garut Jawa Barat ini, telah mengembangkan jurnal bernama Journal of Society and Development dengan domain (alamat website) sendiri. Jurnal ini rencana terbit perdana Maret 2021. Tidak hanya itu, Chyril Futuhana Ahmad juga membuka layanan translate untuk Bahasa Inggris. 

Wahyudin Darmalaksana, Dekan Fakultas Ushuluddin, sangat mendukung langkah ini. Menurutnya, mahasiswa magang di rumah jurnal merupakan langkah tepat, terlebih bila kebijakan merdeka belajar dan kampus merdeka telah diberlakukan.

Saat ini para mahasiswa sangat antusias latihan menulis artikel ilmiah. Menurut dekan, bagus bila mahasiswa memiliki minat pula pada penguatan skill dalam pengelolaan jurnal berbasis OJS.

Baca Juga: Calon MABA! Pendaftaran SNMPTN Telah Dibuka, Berikut Persyaratan dan Kapasitas Program Studi yang Tersedia

"Pengelolaan OJS yang serba internet of things ini relevan bagi sumber daya muda dengan kreatifitas tanpa batas," ujarnya.

Menurut dia, Journal of Society and Development harus dikelola dengan baik dalam mengupayakan indexing. Dari mulai index Google Scholar, index Sinta, dan pada gilirannnya nanti index reputasi global. "Akhirnya jurnal ini akan banyak yang mencari untuk sasaran publikasi artikel," tuturnya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler