Tak Ada Renang Gaya Batu di Laut Mati

- 24 Oktober 2020, 16:42 WIB
PARA wisatawan di Laut Mati sebelum pandemi Covid-19
PARA wisatawan di Laut Mati sebelum pandemi Covid-19 /SARNAPI/

Garam ini umumnya adalah natrium (Na) dan klorida (Cl) yang kemudian terakumulasi di laut sebagai garam.

Namun, kandungan garam di laut pada umumnya itu hanya seperti setetes air di ember dibandingkan kandungan garam Laut Mati. NOAA memperkirakan air di Laut Mati memiliki kadar garam lima hingga sepuluh kalinya air laut biasa. Salinitas meningkat seiring makin dalamnya air.

Di kedalaman di bawah 100 meter, air di Laut Mati sedemikian pekat dan garam menumpuk di dasar laut.
"Dengan kadar garam yang tinggi sehingga tak ada kehidupan hewan di Laut Mati," kata Mu'taz lagi.

Baca Juga: Usai Diresmikan Stadion Papua Bangkit Berubah Nama Jadi Stadion Lukas Enembe

Potensi dan keunikan Laut Mati yang memijat wisatawan di antaranya lumpur dipakai para wisatawan untuk melumuri sekujur tubuhnya sebab memiliki khasiat kesehatan bagi kulit.

"Bahkan sudah lama berdiri pabrik kosmetik yang memanfaatkan potensi alam Laut Mati," ujarnya yang mewanti-wanti agar saat berenang, air laut tak boleh terkena mata sebab mata akan terasa sangat perih.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x