Network
JURNAL SOREANG - Bubur Ayam pada umumnya porsinya tidak terlalu banyak dan yang menjualnya adalah seorang bapak-bapak. Namun yang berbeda dengan usaha bubur ayam ini adalah porsinya yang banyak dan yang jualan seorang ibu-ibu. Usaha yang bernama Bubur Ayam Bang Muri ini buka dua kali dalam sehari. Bagaimana rasanya? Kapan saja buka usahanya?
Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube K U B I L E R yang diupload pada 6 Juli 2022, usaha ini lokasinya di Jl. Raya Lenteng Agung, Lenteng Agung, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi persis di dekat Komplek Zeni Jihandak.
Dalam kesempatan ini, Teguh Agung bertemu dengan Ibu Muri selaku istri pemilik usaha dan berjualan di pagi hari. Jadi, Ibu Muri berjualan pagi hari dari jam setengah enam pagi hingga setengah sebelas pagi setiap Selasa hingga Minggu. Senin malam hingga Sabtu malam Bapak Muri yang berjualan. Menurut ibu Muri, suaminya saat awal jualan keliling perumahan untuk menjajakan bubur ayamnya. Atas dasar saran pelanggan, bapak Muri akhirnya menempati lokasi sekarang untuk berjualan di pagi hari. Bubur ayam ini sudah 21 tahun menetap disamping Komplek Zeni Jihandak.
Baca Juga: Mengenal 'Blue Beetle' Film Superhero Terbaru Dari DC Studios, Tayang Mulai 16 Agustus 2023
Untuk harganya, bubur ayam khas Pemalang ini Rp12 ribu. Dalam sehari, mereka menghabiskan kurang lebih sepuluh liter beras di hari kerja. Kalau akhir pekan, bisa sampai 15 liter beras. Untuk sate, ada usus ayam, ati ampela, dan telur puyuh. Untuk sate telur puyuh dan usus ayam harganya Rp3 ribu. Dan ati ampela Rp4 ribu.
Kali ini, Teguh Agung pesan bubur ayamnya yang merupakan khas Pemalang. Bubur ayam ini dikenal dengan porsinya banyak. Selain itu, ada sate telur puyuh, sate usus, dan sate ati ampela. Untuk buburnya, topingnya melimpah. Buburnya gurih, teksturnya lembut, dan wangi kaldu. Ditambah dengan bumbu kuning, bumbunya berasa. Manis dan gurihnya dapat, kacang kedelainya garing.
Untuk sate telur puyuh, rasanya gurih asin dari bumbu kuningnya dan rempah-rempahnya berasa manis. Lanjut cobain bubur yang diracik pakai sambal, kecap, dan ati ampela. Rasa asinnya makin berasa berkat bawang gorengnya yang dasarnya asin gurih. Ati ampelanya lenbut dan bumbunya berasa. Karena sambalnya sedikit, rasa pedasnya sedikit terasa. Teguh Agung lebih suka memakan bubur yang diaduk agar rasa bubur dan topingnya menyatu.
