JURNAL SOREANG- Koordinator Wisata Budaya dan Buatan, Direktorat Wisata Minat Khusus Kemenparekraf/ Baparekraf RI, Arya Galih Anindita mengungkapkan, banyak komponen wisata termasuk di Kabupaten Brebes yang sesungguhnya sangat cocok dengan kondisi pandemi.
“Karena bidang wisata minat khusus ini malah menjauhi kerumunan, contohnya wisata pedesaan, trekking, bahari, petualangan, olahraga, jelajah, ekstrem sport, dll,” urainya.
Arya mengungkapkan, Kementeriannya siap mendampingi stakeholders Brebes untuk menghasilkan ide-ide kolaboratif sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk lebih bergeliat.
“Misalnya dalam hal media promosi dan pendampingan manajemen event wisata dan budaya di Brebes,” ucapnya.
Pelaksana Teknis (Plt) Dinas Porapar Kabupaten Brebes, Selamet Arjono mengakui pihaknya masih mengalami kelemahan seperti kesulitan dalam mendongkrak sektor parekraf di Brebes setelah jatuh tertimpa pandemi Covid-19.
“Ada 9 desa wisata yang sudah ber-SK bupati, namun pengembangannya terhambat karena pandemi,” terangnya.
Disamping itu, banyaknya objek wisata di bawah tanggung jawab pemerintah kabupaten Brebes yang mulai tidak terurus. “Karena jumlah staf terbatas, anggaran dan pemasukan pun minim,” ucapnya.
Baca Juga: FPKS DPR Desak Pemerintah Stop Pembangunan Infrastruktur Pariwisata Taman Nasional Komodo
Menurut Selamet, Alokasi Anggaran untuk sektor pariwisata Brebes di tahun 2022 hanya mencapai Rp. 2,4 miliar, sedangkan PAD yang ditarget untuk sektor tersebut Rp. 2,1 miliar.