JURNAL SOREANG - Komodo adalah hewan purba yang merupakan kadal terbesar di dunia yang berasal dari Indonesia.
Komodo dijuluki sebagai satu-satunya kerabat dinosaurus yang selamat dari periode jurassic sampai memasuki peradaban modern yang dikuasai umat manusia.
Saat memasuki usia dewasa, panjang komodo bisa mencapai 3 meter, dengan bobot 60 kilogram.
Sebagai predator ulung, komodo memiliki racun khusus di mulutnya yang bisa melumpuhkan mangsanya.
Selain itu, kecepatan lari komodo sangat cepat, diatas rata-rata kadal jenis lain.
Sayangnya, berbagai keunggulan tersebut tak mampu menandingi kedigdayaan ambisi manusia.
Selama ribuan tahun, komodo mendiami beberapa pulau di kawasan timur Indonesia.
Baca Juga: Owa Hainan Dulu Terancam Punah, Kini Populasinya Bertambah
Komodo bahkan menjadi penguasa tertinggi dalam rantai makanan.
Namun, menurut data penelitian terbaru, ditambah estimasi pakar, status komodo sebagai hewan endemik di Indonesia terancam.
Dari awalnya berstatus ‘rentan’, kini level ancaman populasi komodo meningkat jadi ‘terancam punah’.
Ada dua faktor yang jadi pemicu status komodo terancam punah.
Baca Juga: 50 Foto Puspa Dan Satwa Langka Dipajang Pada Pameran foto TNGHS
Aktifitas manusia, ditambah ancaman perubahan iklim yang bisa meningkatkan ketinggian air laut di seluruh kawasan Indonesia.
Menurut data terbaru dari Lembaga Persatuan Konservasi Internasional (IUCN), status populasi komodo di Indonesia terpaksa harus turun menjadi ‘terancam punah’.
“Habitat komodo selama ini terbatas secara geografis, artinya perubahan topografi akibat manusia dan iklim sangat mempengaruhi populasi hewan tersebut.”
Itu yang dikatakan oleh Mark Auliya, Kepala Monitoring Populasi Satwa Keluarga Kadal IUCN, saat dihubungi VICE World News.
Baca Juga: Hewan Ini Siap Mengancam Pengguna Sepeda Motor Matic, Waspadalah!
Pulau-pulau di provinsi Nusa Tenggara Timur yang menjadi rumah bagi komodo, jadi salah satu yang terancam perubahan iklim dalam kurun 45 tahun mendatang.
Sebab, sepanjang kurun waktu tersebut, luas wilayah yang biasa menjadi habitat komodo terancam turun hingga 30 persen.
Selain itu, naiknya permukaan laut yang mana awalnya juga dipicu emisi karbon akibat aktivitas perekonomian manusia secara global.
Kebijakan pariwisata pemerintah juga turut disebut sebagai biang kerok keterancaman komodo, salah satunya proyek wisata Jurassic.***