Owa Hainan Dulu Terancam Punah, Kini Populasinya Bertambah

Sam
- 31 Oktober 2020, 13:54 WIB
Owa Hainan / Hainan Gibbon
Owa Hainan / Hainan Gibbon /CFP/Chinadaily

JURNAL SOREANG - Owa Hainan yang dikenal sebagai primata paling langka di dunia, namun baru-baru ini para konservasionis memperlihatkan peningkatan jumlah populasi primata endemik provinsi Hainan China itu.

Hidup di hutan hujan purba di pulau tropis, setiap pagi nyanyian primata tersebut berkumandang untuk membangunkan hutan yang tertidur pulas. Sedangkan bagi para konservasionis ini menandakan kembalinya penyanyi endemik yang dimiliki hutan tersebut.

Dikutip dari antaranews.com, hal itu ditunjukan dari data terbaru dari departemen kehutanan provinsi Hainan China, bahwa ada 33 ekor owa yang hidup dalam lima keluarga, naik tiga kali lipat dari tahun 1970-an.

Baca Juga: Lazada Diretas. Hackers Ambil Sebagian Data. Namun Pelanggan Indonesia Aman.

Primata tersebut hanya dapat ditemukan di Cagar Alam Nasional Bawangling di Pulau Hainan. Dengan kringgian lebih dari 10 meter, mereka hidup di pepohonan hutan hujan dan jarang menginjakkan kaki di tanah, sehingga menyulitkan penangkaran.

Kera ini terkenal karena menghasilkan suara seperti siulan yang merdu untuk menandai teritori dan menarik pasangan. Peneliti terdahulu pun menggunakannya untuk mengidentifikasi keluarga yang berbeda.

Tahun 1950 teridentifikasi berjumlah lebih dari 2.000 ekor, hingga akhirnya di tahun 1970-an kurang sari 10 ekor owa Hainan yang dimiliki hutan Bawangling dan hidup dalam dua keluarga akibat dari penebangan dan pembakaran yang berlebihan serta perburuan, sehingga mengancam spesies menuju kepunahan.

Baca Juga: Capaian RPJMD 82 Persen. Masih ada 18 Persen Warga Kabupaten Bandung Belum Miliki Akses Sanitasi

Pada tahun 1980, pemerintah daerah mendirikan Cagar Alam Bawangling untuk menyelamatkan mereka dari kepunahan dan meluncurkan program penghijauan. Lebih dari 300.000 pohon berhasil di tanam departemen kehutanan Hainan sejak tahun 2005, untuk menyediakan makanan bagi owa. Otoritas hutan juga melibatkan kelompok konservasionis.

Halaman:

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x