Pembatasan Pengunjung Masa Pendemi di Lokasi Wisata, Berdampak pada Pelaku Usaha Kecil

- 4 Januari 2021, 18:10 WIB
Pengunjung di objek wisata Kawah Putih, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung
Pengunjung di objek wisata Kawah Putih, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung /Rustandi/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Akibat pandemi Covid-19, pemerintah mengimbau masyarakat agar mengurangi acara bepergian.

Selain itu, masyarakat juga diimbau agar tidak berkeruman. Selain itu, beberapa lokasi wisata juga dilarang beroprasi.

Imbauan dan larangan tersebut, berdampak pada perekonomian para pelaku usaha di kawasan objek wisata.

Baca Juga: Sempat Tersendat Produksi Tahu Kota Bandung Dipastikan Kembali Aktif

Seperti yang dialami puluhan penjual jasa foto di kawasan objek wisata Kawah Putih, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.

Sebagai penjual jasa foto, biasa meraup rijki saat momen libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Namun, akibat adanya wabah korona, mereka berhenti dari aktivitas yang menjadi mata pencahariannya tersebut.

 Baca Juga: Ini Penjelasan Mentan Terkait Sulitnya Pengembangan Kedelai di Indonesia

Hal tersebut dikatakan Syam (30), ia yang berprofesi sebagai penjual jasa foto di kawasan objek wisata alam kawah putih.

Menurutnya, saat aktivitas kunjungan wisata dibatasi bahkan dilarang beroprasi membuat dirinya bersama puluhan rekannya mengalami keterpurukan ekonomi.

"Dengan kondisi adanya penyakit kaya gini, kami keteteran dalam mencari nafkah untuk menghidupi keluarga. Apalagi kondisi kunjungan wisata di kawah putih di batasi bahkan dilarang beroperasi kaya kemarin di momen tahun baru," kata Syam saat ditemui di Rancabali, Senin 4 Januari 2021.

Baca Juga: Ribuan Personel Gabungan, Amankan Jalannya Persidangan Praperadilan Habib Rizieq Shihab

Menurutnya,  kami sangat merasakan kondisi saat ini,  karena dengan menurunnya dan dibatasinya pengunjung akibat COVID-19, ke lokasi Kawah Putih ini benar benar membawa dampak terhadap perekonomian keluarga.

"Sangat terasa susahnya, jangankan untuk kebutuhan lain. Buat makan sehari hari aja, sangat sulit," jelasnya.

Sementara salah seorang pengunjung Asal Tambun Bekasi  Prapto (27) mengatakan, meski dibatasi dirinya bersama keluarga datang ke objek wisata karena ingin berlibur di momen tahun baru.

Baca Juga: Bukan Hanya Kedelai, tapi Cabai, Telur Ayam dan Daging Sapi Juga Naik. DPR: Ini Peringatan Dini

"Tujuan datang ke sini untuk berlibur dan menikmati suasana alam di kawah putih dan glamping lakside. Sedikit kecewa soalnya tidak full bisa menikmati suasana alam kawah putih, karena kondisi air kawah sedang pasang," tuturnya.

Prapto mengakui, kalau panorama wisata alam Kawah putih benar benar dapat menghibur dan membuat fresh pikiran. Selain udara yang alami, juga lokasi ini memiliki daya tarik tersendiri.

"Udaranya alami membuat daya tarik pengunjung, saya akan merasa rugi ketika main ke Bandung tidak berkunjung ke kawasan ini," akunya.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Jadwalkan Pemanggilan Terkait Aksi 1812, Ketum PA 212 Siap Penuhi Panggilan

Menanggapi hal tersebut, koordinator lapangan kawasan objek wisata alam kawah putih Erwin mengatakan, pengunjung wisata kawah putih menurun drastis setelah adanya wabah korona.

"Sebelum adanya korona, para pengunjung kawah putih sudah diwajibkan memakai masker. Sehingga, dalam penerapan protokol kesehatan kami sudah terbiasa," kata Erwin.

Sedangkan dalam kondisi COVID-19, seperti saat ini kondisi pengunjung hanya berkisar diantara 20 sampai dengan 30 peren dari angka pengunjung sebelum adanya wabah.

Baca Juga: Saksikan Malam Ini Hujan Meteor Quadrantid Bakal Terjadi di Seluruh Langit Indonesia

Erwin menambahkan, untuk menerapkan prokes bagi wisatawan.

Pihaknya, berkeliling dalam waktu 1-2 jam sekali untuk mengingatkan pengunjung agar tetap menerapkan prokes.

"Dalam sosialisasi penerapan prokesn kami dibantu jajaran perhutani, Kepolisian dan TNI dari koramil dan Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung," tegasnya.***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x