Mengusung Ekonomi Kreatif, 3 Desa Wisata Bau – Bau Ini Patut Dikunjungi Karena Prestasinya

24 Juni 2023, 09:49 WIB
Ilustrasi desa wisata Bau – Bau Sulawesi Tenggara. /sultra.jadesta.com

 

JURNAL SOREANG – Dengan pemandangan yang cantik dan menakjubkan, tempat ini pasti menjadi tujuan favorit bagi para pelancong domestik maupun internasional. Mereka mencari tempat-tempat yang menakjubkan untuk dijadikan destinasi wisata terbaik dan melupakan kebosanan dari kegiatan sehari-hari. Di sini, pengunjung dapat melihat betapa indahnya keajaiban alam yang dimiliki Indonesia dan diwakili oleh Baubau. Kota Baubau juga menawarkan pantai dengan air laut yang masih bersih, gua dengan stalaktit dan stalakmit yang cantik, serta air terjun yang menyegarkan. Berikut desa wisata Bau – Bau Sulawesi Tenggara.

1. Limbo Wolio

Desa ini raih 50 besar ADWI. Desa Wisata Limbo Wolio di Kawasan Benteng Keraton Buton (Benteng Wolio) adalah sebuah desa wisata yang terletak di Kelurahan Melai Kecamatan Murhum Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara. Desa ini awalnya dirintis oleh beberapa orang dari tanah Melayu yang dikenal dengan sebutan "Mia Patamiana" (orang yang empat) yakni, Sipanjonga, Simalui, Sijawangkati dan Sitamanajo yang membentuk dua satuan pemukiman yang disebut limbo dalam bahasa Wolio. Desa Wisata Limbo Wolio menjadi daya tarik wisata strategis dan prioritas di Kota Baubau karena tidak terlepas dari sejarah panjang keberadaan Benteng Keraton Buton (Benteng Wolio) sebagai pariwisata budaya Kota Baubau. Benteng Keraton Buton (Benteng Wolio) dibangun pada abad ke-16 oleh Sultan Buton III bernama La Sangaji yang bergelar Sultan Kaimuddin (1591-1596). Awalnya, benteng tersebut hanya dibangun dalam bentuk tumpukan batu yang disusun mengelilingi komplek istana dengan tujuan untuk membuat pagar pembatas antara komplek istana dengan perkampungan masyarakat dan sebagai benteng pertahanan. Pada masa pemerintahan Sultan Buton IV yang bernama La Elangi atau Sultan Dayanu Ikhsanuddin, benteng berupa tumpukan batu tersebut dijadikan bangunan permanen. Keberadaan Benteng Keraton Buton (Benteng Wolio) memberi pengaruh besar terhadap eksistensi Kerajaan Buton pada masa kejayaannya.

Baca Juga: Berhasil Kalahkan Desta dan Dikta, Raffi Ahmad Bersama Dion Boyong Berlian Senilai Rp2 Milyar

2. Limbo Bungi

Desa ini raih 300 besar ADWI. Limbo Bungi terletak di Kelurahan Lakologou Kecamatan Kokalukuna, sekitar 8km dari pusat Kota Baubau dan 18km dari Bandar Udara Betoambari. Kehidupan masyarakat di sana didominasi oleh para nelayan, petani, dan pengrajin atap nipa. Daerah ini kaya akan keindahan alam, seperti Hutan Mangrove (muara Lakologou), Air Terjun Kogawuna, Permandian Bungi, perkebunan, dan kebun jambu mete. Selain itu, Lakologou juga terkenal dengan hasil tangkapan kepiting bakau yang sudah diekspor ke pasar internasional. Anda dapat merasakan suasana pedesaan yang masih asri dengan berkeliling di hutan mangrove atau mengunjungi perkebunan Air Terjun Kogawuna dan Permandian Bungi.

3. Limbo Wantiro

Desa ini raih 500 besar ADWI. Limbo Wantiro adalah sebuah desa wisata yang secara administratif terletak di Desa Kadolomoko, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara. Akses menuju desa wisata Limbo Wantiro sangat mudah karena dekat dengan pusat Kota Baubau, sekitar 2 km, sedangkan dari Pelabuhan Murhum jaraknya sekitar 3 km dan dari Bandara Betoambari hanya berjarak sekitar 8 km, dan terletak di pusat terminal antarkota/antardaerah. Ada beberapa tempat wisata alam terkenal seperti Air Terjun Tirta Rimba, Bukit Kolema dan Bukit Wantiro, dan berbagai gua kering dan basah berjumlah 18 titik. Selain tempat wisata alam yang menjadi andalan desa wisata Limbo Wantiro, event juga sering diadakan seperti festival, tarian tradisional, ritual adat dan aksi bersih-bersih pantai yang dijadwalkan sebagai event tahunan di bulan Desember yang melibatkan masyarakat setempat, stakeholder dan wisatawan yang berkunjung.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

 

Editor: Josa Tambunan

Sumber: sultra.jadesta.com

Tags

Terkini

Terpopuler