3 Desa Wisata Jabar Ini Masuk ADWI, Wilayah Pangandaran Ini Gokil

31 Mei 2023, 16:02 WIB
Ilustrasi desa wisata pangandaran yang patut dikunjungi. /jabar.jadesta.com/

JURNAL SOREANG - Jawa Barat selain terkenal dengan sebutan “Jabar Jawara” ternyata bukan hanya sembarang kata. Jawa Barat memiliki daerah potensial yang menjadi tempat wisata. Tapi tahukah kalian kalau salah satu daerahnya yaitu Pangandaran.

Wilayah yang identik dengan destinasi pantainya ini ternyata memiliki destinasi desa wisata yang menarik loh. Dari yang tergolong maju maupun berkembang meraih prestasi terbaik.

Berikut 3 desa wisata pangandaran yang patut dikunjungi.

Baca Juga: Nama Populer Sering Masuk Bursa Pemilu, Fahri Hamzah: Popularitas itu Racun bagi Demokrasi

1. Kertayasa

Desa Kertayasa adalah sebuah desa di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Desa Kertayasa berjarak 4 km dari ibukota kecamatan, 135 km dari ibukota kabupaten/kota Ciam dan 272 km dari Bandung. Perjalanan memakan waktu ± 7 jam.

Cukang Taneuh atau Green Canyon merupakan tempat wisata di Jawa Barat yang berada di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis, sekitar 31 km dari Pangandaran. Tujuan atraksi ini adalah terowongan gua dengan stalaktit dan stalagmit yang spektakuler, diapit oleh dua bukit dengan bebatuan dan Pepohonan yang kokoh memberikan daya tarik alam yang unik dan sulit di bawah jembatan yang dikenal dengan Gua Green Canyon.

Untuk mencapai gua, seseorang harus naik perahu ketining menyusuri Sungai Cijulang. Perahu ini hanya dapat menampung 5 penumpang.

Baca Juga: 5 Tips Diet Karbo, Menikmati Makanan dan Tetap Menjaga Kesehatan

2. Selasari

Desa Selasari merupakan salah satu dari 10 desa yang ada di Kabupaten Parigi. Menurut informasi sekunder dari RPJMD, Desa Selasari sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang. Desa Tuesdayri awalnya merupakan salah satu desa di Kabupaten Ciamis, namun sejak tahun 2012 terjadi pemekaran Kabupaten Ciamis, sehingga kini Desa Selasari menjadi milik Kabupaten Pangandaran.

Topografi desa bervariasi dari tanah datar hingga lereng bukit, dan pemanfaatannya bervariasi dari pemukiman hingga lahan pertanian, karena mayoritas penduduk desa Selasari adalah petani, mulai dari buruh tani hingga pemilik usaha pertanian. Di desa Selasari tepatnya di Dusun Banjarsari terdapat kawasan hutan (Perum Perhutani), baik hutan produksi maupun hutan alam, yang berfungsi sebagai pelindung dan sumber air untuk mengairi daerah di bawahnya, serta lahan pertanian dan sumber utama kehidupan berupa air minum.

Beberapa sumber yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih maupun sebagai sumber air pertanian untuk menghidupi masyarakat Desa Selasar adalah sumber air Lorogan, Sembir, Cirateun, Kopi Hideung, dan sebagainya.

Baca Juga: Cek Jadwal Idul Adha 2023 Versi NU, Muhammadiyah hingga Pemerintah, Berpotensi Berbeda?

3. Cisangkal

Destinasi ini masuk nominasi 300 besar di ADWI. Desa Wisata Cisangkal terletak di Dusun Mekarmulyan, Desa Bangunkarya, Kecamatan Langkaplankar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Cisangkal berasal dari bahasa Sunda yaitu “Ci” berarti air dan “Sangkal” berarti pencegah atau penangkal. Hutan Cisangkali merupakan hutan adat yang telah dilindungi oleh masyarakat secara turun temurun sebagai sarana pencegah kekeringan berkepanjangan.

Baca Juga: Prediksi Skor Sevilla vs AS Roma Final Liga Eropa, Link Nonton Streaming H2H dan Statistik

Selain itu, ada lima pohon durian lokal legendaris di hutan ini yang sudah ada selama hampir tiga abad. Kelima pohon durian lokal ini memiliki nama lokal yaitu Si Kunir, Si Tenggok, Si Kantong, Si Kerah dan Si Piit. Lima nama durian lokal ini diberikan oleh masyarakat sesuai dengan ciri khas bentuk buah dan pohonnya, rasa, serta kejadian yang melingkupi pohon tersebut. ***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: jabar.jadesta.com

Tags

Terkini

Terpopuler