Kilas Balik Inter Milan vs Barcelona di Semifinal Liga Champions 2010, Awal Mula Strategi Parkir Bus Dikenal

- 4 Oktober 2022, 14:08 WIB
Semifinal Liga Champions 2009/2010, Inter Milan menang aggregat dari Barcelona
Semifinal Liga Champions 2009/2010, Inter Milan menang aggregat dari Barcelona /Twitter/@toquesports/

JURNAL SOREANG - Matchday ketiga Liga Champions 2022/2023 salah satunya akan mempertemukan laga Big Match antara Inter Milan melawan Barcelona di Grup C.

Kedua tim saat ini memiliki poin yang sama (3) di mana Inter dan Barcelona berada di grup neraka Liga Champions musim ini dengan salah satu tim kuat lainnya adalah Bayern Munchen.

Jelang duel di Giuseppe Meazza nanti malam, Inter dan Barcelona akan memainkan pertemuan ke-11 mereka di Liga Champions sepanjang sejarah.

Baca Juga: Buntut Tragedi Olahraga Kanjuruhan, 18 Polisi Penembak Gas Air Mata Diperiksa Propam, Netizen: Usut Tuntas!

Dari rekor pertemuan itu, Barcelona mendominasi dengan 6 kemenangan dan hanya sekali kalah (sisanya imbang).

Akan tetapi, satu-satunya kemenangan Inter dari Barcelona di Liga Champions memberikan memori begitu manis.

Kemenangan Nerrazzuri terjadi di leg pertama semifinal Liga Champions musim 2009/2010.

Baca Juga: Ingin Makan Nasi Tanpa Khawatir Berat Badan Naik? Ikuti 5 Tips Mudah Ini, Langsung Cek Yuk!

Saat itu, Inter yang dilatih Jose Mourinho berhasil menumpas Lionel Messi dan kawan-kawan dengan skor 3-1.

Inter membalikkan keadaan berkat gol-gol Wesley Sneijder, Diego Milito, dan Maicon, setelah awalnya tertinggal dari gol Pedro.

Bekal surplus dua gol membuat La Beneamata saat itu cukup yakin jelang laga leg kedua di Camp Nou.

Baca Juga: Miris! 33 Anak Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Ada yang Masih Balita

Namun, pertandingan leg kedua yang berlangsung pada 28 April 2010 itu berjalan di luar rencana Mourinho.

Gelandang Inter, Thiago Motta harus diusir dari lapangan setelah wasit Frank de Bleeckere menganggapnya menyikut wajah Sergio Busquets.

Padahal, kamera menangkap eskpresi Busquets seperti sengaja memprovokasi wasit agar Motta diberi kartu kuning kedua.

Baca Juga: Anak Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Sang Ibu: Saya Belum Sempat Lihat Wajahnya untuk Terakhir Kali

Belum adanya VAR membuat Inter harus berjuang dengan 10 pemain sejak menit ke-28.

Di titik inilah Mourinho geram. Pelatih asal Portugal itu memberi respon dengan menginstruksikan anak buahnya bermain lebih dangkal alias bertahan.

Di sisa jalannya waktu dalam pertandingan itu, Inter bermain seperti mau tak mau dan tak ada upaya penyerangan ke pertahanan Barca.

Baca Juga: Prediksi Line Up dan Link Streaming Big Match Inter Milan vs Barcelona dini hari nanti, Rabu 5 Oktober 2022.

Javier Zanetti dan kawan-kawan hanya menunggu di sepertiga pertahanan mereka untuk mempertahankan keunggulan dua gol di leg pertama.

Permainan Mourinho yang menerapkan strategi negatif itu kemudian disebut dengan strategi parkir bus, karena para pemainnya benar-benar hanya diam di area pertahanan.

Sialnya, meski nyaris menggempur gawang Julio Cesar sepanjang laga, Lionel Messi, Zlatan Ibrahimovic, Pedro, hingga Bojan Krkic gagal membobol gawang mantan kiper Timnas Brazil itu.

Baca Juga: Prediksi Skor Liga Champions Chelsea vs AC Milan, Jadwal, Head to Head, Link Streaming dan Susunan Pemain

Barca pada akhirnya memang unggul 1-0, tetapi itu dicetak oleh Gerard Pique pada menit 83, terlalu telat untuk menambah satu gol lagi untuk lolos ke final.

Akibat strategi parkir bus yang perankan anak asuh Mourinho, statistik di laga itu sungguh mencengangkan.

Blaugrana melepas sebanyak 20 tendangan, sementara Inter hanya satu kali sepanjang 90 menit.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Baim Wong dan Paula Dipolisikan Oleh Sahabat Polisi

Meski mendapat kritikan karena strateginya yang bertahan total, pada akhirnya Mourinho adalah pemenang dan berhak membawa Inter lolos ke babak final di Madrid.

Selebrasi Mourinho di ujung laga itu bahkan membuat Victor Valdes tersulut emosi yang sempat membuat kericuhan sedikit meledak.

Sama sekali tak ada yang salah dengan Mourinho memerintahkan pasukan Inter bertahan di laga itu.

Mourinho sukses mengamalkan kutipan yang pernah dikatakan Sir Alex Ferguson; "Strategi menyerang akan memenangkan pertandingan dan taktik bertahan akan memenangkan gelar”

Baca Juga: Prediksi Liga Champions Sevilla vs Borussia Dortmund, Jadwal, Head to Head, Link Streaming dan Susunan Pemain

Musim 2009/2010 ditutup Inter secara historis, sebab di musim itu mereka menjuarai Liga Champoins, dan bahkan Scudetto dan Coppa Italia juga yang mana mereka jadi tim Italia pertama dalam sejarah yang berhasil meraih treble winners.
***

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x