Network
JURNAL SOREANG – Penggerebekan yang dilakukan di daerah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari Kamis, 2 November 2023 mengungkap bahwa adanya modus baru jual beli narkoba dalam bentuk keripik pisang.
Terkuak bahwa terdapat empat pabrik untuk menjalankan usaha ini, pabrik-pabrik tersebut terletak di Depok, Jawa Barat, dua pabrik di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan di Magelang, Jawa tengah.
Di pabrik tersebut memproduksi keripik pisang dan happy water, yang dijual bebas melalui sosial media dengan range harga Rp1,2 juta sampai Rp6 juta per bungkusnya.
Baca Juga: Dua Wakil Indonesia Lolos ke Semifinal Turnamen Bulutangkis Hylo Open 2023, Berikut Daftarnya
“Campuran antara amfetamin kemudian sabu juga ada, jadi beberapa hal itu dicampur dikolaborasikan dengan baik keripik maupun happy water. Itulah yang bisa membuat seseorang menjadi hilang kesadaran ataupun fly.” Jelas R. Slamet S, Wakapolda DIY.
Dalam membongkar kasus ini, penyelidikan dan penggerebekan dilalukan dengan treatment salah satunya cyber partol, karena aktivitas jual beli ini berlangsung secara online.
“Yang kadang-kadang kita berpikir gak masuk akal, kok bisa ya punya ide seperti ini. Ini ada pengendali di atasnya yang mengintruksikan beli ini beli ini, yang digunakan kenapa keripik pisang, nah itu ada juga. Kenapa bukan keripik yang lain, itu dari pengendali semua. Mereka yang ada di sini adalah pelaksana-pelaksana lapangan yang bertugas untuk memproduksi dan melakukan pengolahan. Penjualan dilakukan dengan metode online secara terbuka. Sebenarnya tidak ada kode-kode khusus, sandi-sandi khusus.” Jelas Komjen Wahyu Widada, Kabareskrim Polri.
Baca Juga: Seni Memasak dan Menikmati Sashimi, TKI Wajib Coba!
