Tuberkulosis dan Rumah Tidak Layak Huni: Penyebab Stunting pada Anak-anak Indonesia

- 10 Oktober 2023, 12:21 WIB
Ilustrasi, Tuberkulosis dan Rumah Tidak Layak Huni: Penyebab Stunting pada Anak-anak Indonesia/Instahram/tp2stunting
Ilustrasi, Tuberkulosis dan Rumah Tidak Layak Huni: Penyebab Stunting pada Anak-anak Indonesia/Instahram/tp2stunting /undefined

JURNAL SOREANG - Pernyataan dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, telah menyoroti pentingnya mengatasi penyakit Tuberkulosis (TB) dan kondisi rumah tidak layak huni sebagai faktor penyebab stunting pada anak-anak di Indonesia.

Dikutip Jurnal Soreang dari Antara, Hasto Wardoyo menyatakan bahwa penyakit menular seperti TB dapat menyebabkan penurunan status nutrisi anak dan menjadi salah satu penyebab stunting.

Menurut Hasto, salah satu pemicu TB yang berkontribusi pada stunting adalah kondisi rumah yang tidak layak huni. Data yang dikumpulkan oleh BKKBN menunjukkan bahwa sekitar 57,91 persen anak usia dini di Indonesia tinggal di rumah yang tidak layak huni.

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas: Meningkatkan Konsumsi Buah Buahan

Ciri-ciri rumah tidak layak huni termasuk atap terbuat dari asbes, jendela yang kurang dari 10 persen dari luas bangunan rumah, dan lantai yang tidak dikeramik. 

Atap asbes, yang lebih rentan terhadap kerusakan dibandingkan dengan seng, dapat menghasilkan serpihan yang berpotensi terhirup oleh anggota keluarga.

Selain faktor rumah yang tidak layak huni, penyebab stunting lainnya adalah pemberian ASI eksklusif yang tidak optimal dan kurangnya makanan tambahan yang mengandung protein hewani, terutama selama periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). 

Hasto menyoroti perlunya variasi dalam makanan anak-anak Indonesia, terutama di daerah, dan mengingatkan pentingnya mencapai target ASI eksklusif sebesar 70 persen.

Halaman:

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x