Network
JURNAL SOREANG - Sektor peternakan Indonesia Baru-baru ini berhasil mengekspor telur tetas atau hatching egg (HE) ayam ke Myanmar.
PT Super Unggas Jaya, salah satu perusahaan perunggasan terintegrasi di Indonesia, berhasil mengirimkan sebanyak 58.500 butir telur tetas yang nantinya akan menghasilkan 18.000 ekor Day Old Chick (DOC) Parent Stock (PS).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah mengungkapkan kebahagiaannya atas pencapaian ini. Telur yang diekspor memiliki kualitas terbaik dan dihasilkan dari indukan ayam dengan performa terbaik.
Baca Juga: KPK Resmi Tahan Mantan Direktur Utama Transjakarta, Selengkapnya Cek disini
Ekspor ini dilakukan dengan tetap memprioritaskan kebutuhan dalam negeri, sesuai arahan Presiden, namun juga mendorong ekspor untuk menangkap peluang pasar global.
Indonesia sendiri sudah mampu memenuhi kebutuhan daging ayam dalam negeri dengan produksi sekitar 3,85 juta ton per tahun.
Dengan adanya surplus sekitar 348 ribu ton, pemerintah terus mendorong pelaku usaha perunggasan untuk melakukan ekspor dan bersaing di pasar global.
Baca Juga: Kejagung dan Kominfo Gandeng Tangan dalam Pengawasan Multimedia dan Koordinasi Data dan Informasi
Pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi dan sinergi semua pihak. Kementan juga mendorong peningkatan ekspor dengan meningkatkan kualitas produk peternakan melalui sistem kompartemen bebas Avian Influenza, penerapan Good Breeding Practices, Prinsip-Prinsip Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare), dan jaminan keamanan pangan melalui Sertifikasi Veteriner.
