JURNAL SOREANG - Pemerintah optimis dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang menggairahkan, khususnya dari sektor industri kerajinan.
Potensi perkembangan industri kerajinan dalam negeri dikatakan sangat besar, terutama karena Indonesia memiliki banyak daerah yang menghasilkan produk kriya yang unik dan bernilai budaya.
Menurut Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Reni Yanita, bisnis komoditas kriya memiliki peluang yang sangat besar di Indonesia.
Pada tahun 2022, nilai ekspor produk kerajinan nasional mencapai USD 949 juta, mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pangsa pasar kerajinan Indonesia juga mencapai sekitar 2,5 persen dari pasar dunia.
Reni menambahkan bahwa industri kriya mampu bertahan di tengah pandemi karena mengandalkan keterampilan dan inovasi pelakunya.
Semakin banyak generasi muda yang menciptakan produk kriya berkualitas dengan desain, inovasi, dan kearifan lokal yang tinggi, serta potensial untuk menembus pasar ekspor dan mendukung perekonomian nasional.
Dalam rangka mendukung perkembangan industri kriya, Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) secara rutin menjalankan program pengembangan sentra IKM, bimbingan teknis, kompetisi Indonesia Fashion and Craft Awards, inkubasi bisnis, serta memfasilitasi restrukturisasi mesin dan peralatan.