Network
JURNAL SOREANG – Pepatah berbahasa Inggris mengatakan, “Succes Loves Preparation”. Jika disadur ke dalam Bahasa Indonesia, kurang lebih pengertiaannya adalah “Persiapan menentukan Kesuksesan”. Tanpa persiapan, sangat kecil seseorang bisa mencapai keberhasilan dalam melakukan sesuatu. Namun setidaknya 50 persen dari sebuah kesuksesan, ditentukan oleh persiapan yang matang.
Apalagi untuk aktivitas di alam bebas seperti mendaki gunung, persiapan tidak hanya berpengaruh pada kesuksesan mencapai puncak, tetapi juga menjadi kunci keselamatan sang pendaki. Persiapan matang di sini meliputi perbekalan dan perlengkapan mendaki yang memadai.
Hal itulah yang menjadi inspirasi bagi Oki Lutfi, Product Research and Develepment PT Eigerindo Multi Produk Industri, produsen perlengkapan luar ruang ternama tanah air. Berbagai produk yang diluncurkan oleh Eiger dan telah mendapatkan sejumlah penghargaan, tak lepas dari tangan dingin Oki dalam berkarya.
Baca Juga: Liga Arab: Link Live Streaming Al Nassr vs Al Shabab, Ronaldo dan Mane Kompak Rebut Puncak Klasmen!
Oki mengaku, dirinya sudah mendapatkan ilmu desain produk di bangku kuliah, namun ilmu petualangan baru ia dapat sejak bergabung dengan Eiger pada 2002. “Tapi ilmu petualangan itu belum ada sekolahnya, ilmunya saya dapat dari tim Eiger, senior-senior dari Wanadri,” katanya dalam acara “Journalist Camp PRMN x Eiger” di Campervan Park Sari Ater, Subang, Kamis 24 Agustus 2023.
Sejak itu, ucap Oki, dirinya mulai mencoba sejumlah petualangan alam bebas sampai akhirnya terbiasa dan mencintai kegiatan tersebut. Belakangan, hobi lamanya itu ternyata bisa mendukung pekerjaan Oki.
Dengan pengalamannya berpetualang, Oki memahami betul apa yang dibutuhkan di lapangan. Kebutuhan itulah yang kemudian ia jadikan inspirasi dalam merancang produk luar ruang di Eiger.
Menurut Oki, dunia petualangan alam bebas, berkembang sesuai jamannya. “Jadi setiap masa itu ada tahap perkembangan berdasarkan teknologi yang ada saat itu,” ucapnya.
Oki menambahkan, sejarah dunia penjelajahan petualangan alam bebas dimulai sekitar tahun 1800an. Ketika itu prinsip dasarnya adalah, peralatan pendakian itu dituntut harus kuat, karena medannya belum terjamah.
