Menurut Jimmy, PT Grand Traveling Indonesia juga merasa kontrak tersebut dibatalkan dan tidak diperpanjang. Dana study tour SMAN 21 Bandung ternyata disalurkan melalui pelaku. Di manakah posisi ICL sebagai marketing freelancer. Setiap siswa diwajibkan membayar Rp 1,3 juta. Namun, pada hari pemberangkatan, juru kunci tidak menunjukkan tanda-tanda akan dilakukannya ekskursi.
Akhirnya kabar baik datang dari pihak sekolah yang menjelaskan bahwa study trip dapat diselenggarakan meskipun ada kendala. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Wahyu Mijaya.
"Terkait pelaksanaan study tour, kepala sekolah mengatakan kegiatan tetap dilakukan namun tanggalnya diundur menjadi pertengahan Juni," kata Wahyu, Jumat, seperti dikutip Antara.
Baca Juga: Keren! Biaya Sekolah Gratis di SMK Al-Asy'ariah Ciamis, Andi Berhasil Jadi Tentara Angkatan Darat
Selain itu, SMAN 21 Bandung diminta menghadap kantor dinas regional 7 untuk menjelaskan sifat permasalahannya.
“Dan tadi siang kepala sekolah diminta ke Dinas Kanwil 7 Itu sebabnya kami meminta verifikasi yang lebih luas tentang apa yang telah diterapkan,” katanya.***