Ditolonglah sama polisi, pak Arif namanya polisi Batu. Terus ditolong dilindungi dibawa tapi wong suporter sakdurunge wis ngombe kabeh,” katanya.
Ibu dawet tersebut mengatakan bahwa suporter atau Aremania sebelumnya tragedi maut Stadion Kanjuruhan terjadi ada yang mulutnya bau alkohol, ia pun menduga bahwa orang tersebut sempat minum minuman keras.
Bahkan ibu penjual dawet tersebut mengaku sempat menolong seseorang dalam tragedi maut Stadion Kanjuruhan tersebut dan yang telah ditolongnya tersebut adalah pemabuk.
“Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol, yang saya tolong itu mas Nawi itu juga pemabuk. Itu temennya Wenda, Wenda iku koncoku juga.
Lah si pak Arif ini nolong tapi dipukuli kepalanya, kenapa saya tahu? Karena saya selamat kan di toko saya. Polisi ini tak selamatkan,” kata ibu dawet.
Ia kemudian menjelaskan bahwa polisi bernama Arif yang menolong anak kecil perempuan lari ke untuk menyelamatkan diri dan anak yang ditolongnya itu ke toko dawet karena dikejar suporter.
Bahkan ibu dawet mengatakan pak Arif tak hanya dikejar tapi juga dipukuli oleh suporter Aremania.
“Saat itu, dawetku iki, aku dodolan dawet kate di kerprukne yo aku loh, iki dawet mas ojo-ojo yoterus di dele.