Selain dunia pendidikan, Rasuna Said juga sangat tertarik dengan dunia politik, ia ingin agar perempuan di masa itu memiliki kesadaran politik.
Baca Juga: Liga Champions : Sports Mole Prediksi Chelsea Tundukkan Red Bull Salzburg 2-0
Ia memulai perjuangan politiknya dengan turut aktif di Sarekat Rakyat sebagai sekretaris dan kemudian bergabung menjadi anggota di Kesatuan Muslim Indonesia
Rasuna Said juga ikut mengajar di sekolah-sekolah yang didirikan Persatuan Muslim Indonesia (PERMI).
Saat berkecimpung di dunia politik, Rasuna Said dikenal dengan kemahirannya berpidato dan isi pidatonya kerap tajam menyoal penindasan pemerintah Belanda.
Baca Juga: 6 Tips Menakjubkan Hubungan Intim yang Hebat Bagi Pengantin Baru, Malam Pertama Dijamin Berkesan!
Ketika tahun 1930 akibat pidato-pidatonya tersebut Rasuna Said ditangkap dan dipenjara di Semarang oleh Belanda.
Pada tahun 1932 Ia pun tercatat sebagai perempuan pertama yang terkena hukum Speek Delict, dan ditangkap bersama teman seperjuangannya Rasimah Ismail.
Speek Delict adalah hukum kolonial Belanda yang menyatakan bahwa siapa pun dapat hukuman karena berbicara menentang Belanda.