Kapan Hari Raya Idul Fitri 2022? Kemenag Gelar Sidang Isbat Penetapan Idul Fitri 1443 Hijriah

- 1 Mei 2022, 22:15 WIB
Ilustrasi, Kapan Hari Raya Idul Fitri 2022? Kemenag Gelar Sidang Isbat Penetapan Idul Fitri 1443 Hijriah
Ilustrasi, Kapan Hari Raya Idul Fitri 2022? Kemenag Gelar Sidang Isbat Penetapan Idul Fitri 1443 Hijriah /Tangkapan layar Instagram @idulfitri2022

JURNAL SOREANG - Hari Raya Idul Fitri adalah hari yang ditunggu oleh masyarakat muslim di seluruh dunia.

Hari raya idul Fitri dapat diartikan kemenangan bagi umat muslim, setelah satu bulan berpuasa menahan hawa nafsu.

Diharapkan setelah Idul Fitri, kebiasaan baik yang sudah kita bangun selama Ramadhan akan terus terbawa dibulan-bulan setelahnya.

Baca Juga: Resep Masakan Lebaran Idul Fitri, Tumis Cabai Hijau Khas Sunda ala Chef Devina Hermawan

Kementerian Agama menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1443 H pada Minggu, 1 Mei 2022 petang.

Sidang yang berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama ini akan didahului proses pengamatan hilal yang dilakukan di 99 titik lokasi di seluruh Indonesia.

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menyatakan, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1443 H mendatang, sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

“Di Indonesia, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat,” jelas Kamaruddin di Jakarta.

Baca Juga: Waduh! 9 Blunder Memalukan Timnas Inggris di Piala Dunia, Ini Akibatnya bagi Tim

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," imbuh Kamaruddin.

Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.

Kamaruddin menambahkan, Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan Sidang Isbat, dengan menggunakan metode hisab dan rukyat, di mana posisi hilal Syawal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah yang selanjutnya menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia.

Baca Juga: Resep Lontong Sayur Pedas, Menu Masakan Khas yang Biasa Disajikan Saat Lebaran Idul Fitri

"Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan.

Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," jelasnya.

Sebelumnya, Guru Besar Ilmu Hadis UIN Alauddin Makassar ini juga menyampaikan penjelasan tersebut dalam pertemuan pakar falak MABIMS yang berlangsung secara daring pada Kamis, 21 April 2022.

Dalam pertemuan tersebut, Kamaruddin menyampaikan, penerapan kriteria baru MABIMS diharapkan memunculkan formulasi dan gagasan yang bermanfaat bagi umat Islam di negara-negara anggota MABIMS.

Baca Juga: Ga Salah Ko! Ziarah Kubur Setelah Salat Idul Fitri, Begini Penjelasan Hukumnya Menurut Ustaz Khalid Basalamah

“Kita perlu menciptakan suasana yang kondusif bagi umat Islam, khususnya di bidang hisab rukyat. Kami berharap, forum ini bisa menghasilkan ide-ide yang cemerlang untuk mendukung kemajuan hisab rukyat di dunia Islam secara umum,” tambahnya.

Kamaruddin menambahkan, hasil keputusan sidang isbat akan disampaikan dalam konferensi pers yang ditayangkan secara langsung oleh TVRI sebagai tv pool. ***

Editor: Rustandi

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x