JURNAL SOREANG - Akhir-akhir kini publik dihebohkan dengan adanya kasus dugaan penipuan binary option. Tidak tanggung-tanggung, para korbannya mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan seorang tersangka yang seorang influecernya, yakni Indra Kenz yang terkenal dengan Crazy Rich Medan.
Sebelum dilaporkan korbannya, Indra Kenz memang terkenal dengan orang yang super kaya. Dimana tidak jarang unggahannya di media sosial, dia selalu memamerkan
kekayaannya, dan membeli barang-barang mewah dengan mudah.
Baca Juga: Berikut Kpop Idol Yang Berulang Tahun di Bulan Maret 2022, Ada Suga BTS dan Lisa BLACKPINK
Pamer harta ini sebenarnya merupakan flexing dan flexing merupakan alat marketing. Harapannya tentu agar orang akan tertarik untuk mendapatkan hal yang sama dengan cara yang mereka lakukan.
Pakar Bisnis, Rhenald Kasali menuturkan, sebenarnya tidak semua flexing adalah penipuan. Namun tindakan itu ada kecenderungan ke arah penipuan.
"Kalau marketing itu adalah win-win, karena basisnya adalah customer satisfaction. Customer merasakan pengalaman proses yang menyenangkan dan kemudian bisa bercerita
lagi pada orang lain hingga mendatangkan customer lagi.
Tapi dalam kasus penipuan adalah Win lose. Anda hanya dibuat senang di depan, setelah itu anda akan menderita," katanya dalam kanal Youtube pribadinya beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pelaporan Doni Salmanan Ditangani Direktorat Berbeda dengan Indra Kenz, Whisnu: Enggak Apa-apa