Hari Pahlawan 2021, Inilah Isi Pidato Bung Tomo yang Menggelegak dan Menggetarkan

- 10 November 2021, 13:40 WIB
Biografi Bung Tomo yang Jarang Diungkap, Orator Pembakar Semangat Rakyat di pertempuran 10 November 1945
Biografi Bung Tomo yang Jarang Diungkap, Orator Pembakar Semangat Rakyat di pertempuran 10 November 1945 /

JURNAL SOREANG- Memperingati Hari Pahlawan pada 10 november 2021 ini, sudah sepatutnya kita mendoakan para pejuang Bangsa Negara Indonesia sebagai bentuk penghormatan.

Adanya peringatan Hari Pahlawan  adalah sebuah bentuk perjuangan Arek-arek Surabaya yang tak getar melawan 30 ribu tentara Inggris.

Jelang pecahnya pertempuran di Kota Pahlawan ini yang dikenal dengan Pertempuran Surabaya (battle of Surabaya). Sabtu, 10 November 1945, Sutomo atau yang lebih dikenal sebagai Bung Tomo, tampil berpidato membakar semangat juang arek-arek Suroboyo.

Dikenal sebagai "Pidato Bung Tomo" yang telah membakar semangat pejuangan pasukan arek-arek Suroboyo sebelum turun ke medan perang.

Baca Juga: Kenapa Tanggal 10 November Diperingati Sebagai Hari Pahlawan? Ini Alasannya

Pidatonya juga mengandung kesan kental dengan nilai-nilai persatuan yang menghargai pluralisme.

Bung Tomo memaknai rakyat Surabaya sebagai Indonesia yang sangat plural dengan eksistensi berbagai macam suku di dalamnya.

Sehingga melebur menjadi satu kesatuan juang Laskar Arek-arek Suroboyo yang tangguh. Takkan kalah oleh pasukan inggris yang sempat berjaya di Eropa.

Persatuan rakyat Surabaya dari berbagai elemen menjadikan pasukan ini lebih kuat walau hanya dengan peralatan perang yang seadanya.

Baca Juga: Sejarah Singkat Hari Pahlawan yang Diperingati Setiap 10 November, Ini Fakta Menariknya

Tetapi  fakta membuktikan para pejuang Arek-arek Suroboyo sanggup membuat pasukan Inggris tertekan selama hampir satu bulan lamanya. Bahkan dapat menewaskan pasukan Inggris dan Gurkha.

Begini lah isi pidato Bung Tomo yang dapat membakar semangat juang para Arek-arek Suroboyo agar menang melawan 30 ribu pasukan Inggris dengan persenjataan canggih.

"Bismillahirrohmanirrohim, merdeka!!! Sodara-sodara... rakyat jelata di seluruh Indonesia, terutama... sodara-sodara penduduk Surayaba. Kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini tentara inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberiken suatu ancaman terhadap kita semua.

Baca Juga: Kerajinan Amai Setia Warisan Rohana Kudus, Pahlawan Perempuan Minangkabau

Kita diwajibkan dalam waktu yang mereka tentukan, menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara jepang. Mereka meminta supaya kita datang kepada mereka itu dengan angkat tangan.

Mereka telah minta, supaya kita datang kepada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka. Sodara-sorada di dalam pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya, pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku, pemuda-pemuda yang berasal dari Sulawesi, pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali, pemuda-pemuda yang brasal dari Kalimantan, pemuda-pemuda yang berasal dari  seluruh Sumatra, pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini.

Di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing, dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung..! Telah menunjukan suatu pertahanan yang tidak bisa dijebol, telah menunjukan suatu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.

Baca Juga: Hari Pahlawan, Simak Makna Logo yang Mengusung Tema ‘Pahlawanku Inspirasiku’

Hanya karena taktik yang licik dari mereka itu sodara-sodara, dengan mendatangkan presiden dan pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya ini. Maka kita tunduk untuk memberhentikan pertempuran. Tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri..! Dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya.

Sodara sodara..! Kita semuanya, kita bangsa Indonesia yang ada di Surabaya ini..! Akan menerima tantangan tentara Inggris itu. Dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya..! Ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia..! Ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini..!

Dengarkanlah ini tentara Inggris...! Ini jawaban kita..! Ini jawaban rakyat surabaya..! Ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian...!
Hey tentara Inggris..! Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu..!  Kau menyuruh kita datang angkat tangan ke padamu..! Kau menyuruh kita membawa senjata-senjata yang telah kita rampas dari tentara Jepang..! Untuk diserahkan kepadamu.

Baca Juga: Hari Pahlawan 2021,Menolak Lupa 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur Dalam Peristiwa G30S-PKI

Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi mengancam kita untuk menggempur kita dengan seluruh kekuatan yang ada.! Tetapi inilah jawaban kita! Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih..! Merah dan putih. Maka selama itu! Tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga.

Sodara-sodara rakyat Surabaya! Siaplah keadaan genting! Tetapi saya peringatkan sekali lagi! Jangan mulai menembak! Baru kalau kita ditembak maka kita akan mengganti menyerang mereka itu! Kita tunjukan bahwa kita ini adalah orang yang ingin benar-benar merdeka!

Dan untuk kita sodara-sodara! Lebih baik kita hancur lebur dari pada tidak merdeka!
Semboyan kita tetap " MERDEKA ATAU MATI!". Dan kita yakin sodara-sodara pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita! Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar. Percayalah sodara-sodara! Tuhan... akan melindungi kita sekalian.
Allahu Akbar... Allahu Akbar...Allahu Akbar...!!!
Merdeka!!!".

Sutomo/Bung Tomo.
(minggu, 3 oktober 1920 - rabu, 7 oktober 1981)***

Editor: Sarnapi

Sumber: YouTube goksbro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah