Pertamina Rencanakan Pengembangan Kawasan, Komisi IV DPR RI: yang Ada Saja Sudah Kedodoran

- 20 September 2021, 11:46 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat./dpr.go.id/
Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat./dpr.go.id/ /Jurnal Soreang /dpr.go.id

JURNAL SOREANG - PT Pertamina RU VI Balongan berencana akan mengembangkan kawasan industri chemical dan petrochemical, di samping membangun perluasan kilang tahap 2 dan 3.

Menanggapi rencana Pertamina tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron menyarankan untuk membenahi manajemen cashflow terlebih dahulu.

"Jika berkaca pada insiden kebakaran yang terus berulang, kalau menangani kawasan yang sudah ada saja kedodoran, bagaimana akan menangani sesuatu hal yang lebih besar?" tanya Herman, sebagaimana dikutip dari dpr.go.id yang diunggah pada Minggu, 19 September 2021.

Baca Juga: Kini Remaja Masjid Al Fathu Punya Warung Atas Uluran Tangan BAZNAS Kabupaten Bandung

Hal tersebut disampaikan Herman saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke PT Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

Akibat dampak dari kebakaran kilang minyak yang belum lama ini terjadi, ia menilai Pertamina perlu memperbaiki sistem manajemen pengelolaan.

Pasalnya, Herman tidak menginginkan kejadian kebakaran kilang minyak terulang lagi, terlebih hal tersebut menyangkut terhadap kedaulatan energi.

"Jangan sampai dalam waktu yang sangat pendek, terjadi kebakaran yang sama. Jangan pula pada waktu terjadinya kebakaran, terlambat menanganinya," tegas legislator dapil Jabar VIII itu.

Baca Juga: Distribusi Vaksin Pfizer dan Moderna Terkendala Kesiapan Infrastruktur di Daerah

Menurutnya, insiden kebakaran akan berimbas dan berefek merembet pada kilang-kilang lainnya, dimana tentu akan mengganggu ketersediaan BBM dalam negeri.

Sebagai BUMN, tambahnya, Pertamina harus menunjukkan performa dengan baik pada semua sisi, baik itu manajemen keuangan, produksi, pemasaran, dan tanggap darurat.

Selain itu, Pertamina perlu menambah sumber daya manusia (SDM) dengan kualifikasi yang ketat, sehingga betul-betul memahami manajemen kilang untuk menerapkan safety environment dan security dengan baik.

"Kalau pengalaman saya dulu di perusahaan minyak, kita harus betul-betul siap dengan kondisi dan keadaan tertentu. Ini yang betul-betul dan harus dipegang," tutur Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI tersebut.

Baca Juga: Anggota Komisi IX Netty Prasetyani Aher: Penyerangan Nakes di Papua adalah Penghinaan Atas Kemanusiaan

Sikap seperti itu akan menjaga produksi agar tidak terganggu dan aktifitas masyarakat juga tidak terhambat karena terpenuhi kebutuhan bahan bakar minyak.

Herman meminta Pertamina antisipatif dengan dua kejadian sebelumnya, sebab ia tahu persis apa yang sesungguhnya terjadi.

Oleh karenanya, ia merasa harus memberikan ruang yang cukup kepada manajemen Pertamina untuk memperbaiki diri, termasuk dalam hal penanganan yang tidak boleh dilakukan terlambat.

"Untuk industri yang sangat rentan resiko, kalau kita tidak mampu melakukan pengelolaan dengan baik dan benar akan sangat bahaya," tutup Herman.***

Editor: Rustandi

Sumber: dpr.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x