Indonesia Krisis Orang Baik, Fraksi PKS Ingatkan Figur Pejabat Publik Harus Punya Kompetensi dan Integritas

- 12 Agustus 2021, 16:28 WIB
Anggota DPR RI Komisi IV Dapil 4 Jawa Barat, drh. Slamet (kiri)  yang menyoroti soal pengangkatan mantan napi koruptor sebagai komisaris BUMN pupuk..
Anggota DPR RI Komisi IV Dapil 4 Jawa Barat, drh. Slamet (kiri) yang menyoroti soal pengangkatan mantan napi koruptor sebagai komisaris BUMN pupuk.. /FPKS/

JURNAL SOREANG- Anggota FPKS dari Komisi IV DPR RI drh. Slamet mempersoalkan terkait pengangkatan eks narapidana kasus korupsi Izedrik Emir Moeis sebagai komisaris PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).

Menurut wakil rakyat asal Sukabumi ini, hal itu sangat tidak etis mengangkat pejabat komisaris dari eks narapidana kasus korupsi seolah negeri ini tidak ada lagi sumber daya manusia unggul yang lebih baik serta memiliki integritas.

"Apakah karena memang Indonesia sudah krisis orang baik jujur dan tidak berintegritas, sehingga memaksakan orang-orang yang sudah cacat secara integritas. Atau  memang para pemimpin bangsa ini sudah gelap mata," kata Slamet  dalam pernyataannya, Kamis, 12 Agustus 2021.

Baca Juga: DPR RI Nilai Pengangkatan Emir Moies Jadi Komisaris BUMN Langgar 'AKHLAK' Kementerian BUMN

Pejabat publik, kata Slamet,  seharusnya mempunyai track record yang baik, selain anti korupsi juga yang tak kalah penting memiliki budaya dan integritas, imbuhnya.

Aspek integritas dan figur yang baik, kata Slamet juga harusnya menjadi pertimbangan mendasar dalam pemilihan pejabat publik dan tidak hanya aspek kompetensi sebagai syarat utama.

Sebelumnya, dSVP of Corporate Communication PT Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, mengatakan pengangkatan tersebut sudah mengikuti ketentuan dan persyaratan "Pengangkatan ini sudah mengikuti ketentuan dan persyaratan yang ada," katanya.

Baca Juga: Polemik Emir Moeis yang Pernah Ditahan Jadi Komisaris BUMN, DPR RI: Menteri Erick Thohir Harus Tanggung Jawab

Kendati dikatakan pengangkatan tersebut sudah sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang ada, drh. Slamet tetap memberikan kritik yang konstruktif bagi masa depan perkembangan anak perusahaan BUMN tersebut.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x