Anggota DPR: Jadi Sorotan BPK Malah Dirut PT Pupuk Indonesia Dapat Penghargaan Best CEO Award Employees

- 4 Agustus 2021, 11:28 WIB
Ilustrasi - Produksi Pupuk Subsidi. PT Pupuk Indonesia menjadi sorotan BPK, namun Dirutnya malah dapat penghargaan
Ilustrasi - Produksi Pupuk Subsidi. PT Pupuk Indonesia menjadi sorotan BPK, namun Dirutnya malah dapat penghargaan /PT Pupuk Indonesia/

JURNAL SOREANG- Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Bakir Pasaman meraih Best CEO Award Employees’ Choice 2021 pada Kategori Petrochemical. Ajang ini diselenggarakan oleh The Iconomics. Bakir Pasaman mendapatkan penghargaan berkat kemampuannya memimpin perusahaan di tengah pandemi Covid-19.

Dikutip dari laman akun facebook PT Pupuk Indonesia, The Iconomics menilai Bakir Pasaman mampu membawa Pupuk Indonesia meraih kinerja operasional yang positif.

“Penghargaan ini tentunya menjadi penyemangat kami untuk terus melakukan program transformasi di Pupuk Indonesia, sehingga perusahaan dapat terus berkembang dan berkontribusi bagi Indonesia, tidak hanya dibidang pupuk, namun juga pada sektor petrokimia,” ujar Bakir dikutip dari laman akun FB PT Pupuk Indonesia.

Baca Juga: Fraksi PKS DPR Minta Alihkan Anggarann Subsidi Pupuk untuk Subsidi Harga Makanan Pokok

Namun di tengah ajang penghargaan bergengsi ini legislator DPR RI asal FPKS drh. Slamet dapil kota/kabupaten Sukabumi menyayangkan penghargaan tersebut diraih di tengah laporan hasil audit BPK yang menyoroti potensi kerugian negara miliaran rupiah.

"Saya mengucapkan selamat kepada pak Dirut Bakir Pasaman, namun tentunya menjadi sebuah catatan tersendiri bagi saya. Hal ini karena adanya temuan BPK mengindikasikan adanya potensi kerugian miliaran rupiah, tetapi mendapatkan penghargaan," ujarnya, Rabu, 4 Agustus 2021.

Menurut drh.Slamet temuan ini menjadi permasalahan besar, karena menyangkut nasib petani yang sudah terpuruk.

Baca Juga: Waduh, Anggaran Subsidi Pupuk Ternyata Hanya Lebih Banyak Dinikmati BUMN Pupuk, Ini Tanggapan FPKS DPR

"Petani mengeluhkan ketersediaan dan harga pupuk kemudian dihantam lagi dengan permainan-permainan yang sangat merugikan petani," katanya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x