Perdebatan Lockdown Kembali Muncul, Jokowi Dapat Pesan dari Epidemiolog UI Pandu Riono

- 1 Agustus 2021, 12:52 WIB
Foto ilustrasi suasana lockdown
Foto ilustrasi suasana lockdown /Pixabay/ Queven

Kendati begitu, Jokowi menargetkan pada akhir 2021 ini vaksinasi kepada 70 persen penduduk Indonesia dapat selesai.

"Insya Allah kalau sudah 70 persen vaksinasi paling tidak daya tular dari virus (Covid-19) ini menjadi agak terhambat, kalau sudah tercapai yang namanya kekebalan komunal atau herd immunity,” tutur Jokowi.

Baca Juga: Pimpinan Daerah Harus Pastikan PPKM Mikro terus berjalan, Jokowi: PPKM Mikro dan Lockdown Miliki Esensi Sama

Dalam paparannya, Jokowi pun mengakui kemunculan virus SARS-CoV-2 varian Delta di Indonesia tidak terprediksi sebelumnya.

"Dulu di Januari, Februari, Maret, April, Mei kondisi dari Covid-nya sudah mulai turun, kalau corona turun, ekonomi pasti naik, sudah kelihatan itu sebetulnya,” kata dia.

“Akan tetapi tanpa terprediksi muncul yang namanya varian Delta, varian jenis baru dari corona,” ucapnya melanjutkan.

Baca Juga: Jogja dan Jabar Tidak Mampu Lockdown, Rizal Ramli: Bukannya Fokus Atasi Pandemi, Jokowi dan Menkeu Terbalik

"Jenis baru dari corona muncul di India kemudian muncul di seluruh negara di dunia sehingga ekonomi global pun juga goncang. Kita juga sama itu virus delta ini muncul juga langsung kasus positif menjadi naik secara drastis,” tutur Jokowi.

Sementara itu melalui akun Twitter @drpriono1, Epidemiolog UI Pandu Riono justru menyampaikan pandangan lain soal tujuan kebijakan lockdown yang harusnya dipilih Jokowi.

“Pak @jokowi Indonesia itu melakukan lockdown pembatasan aktifitas penduduk. Itu pilihan sementara, bukan permanen,” kata Pandu Riono di akun Twitter-nya, Sabtu, 31 Juli 2021, dikutip Jurnal Soreang

Halaman:

Editor: Handri

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah