JURNAL SOREANG- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya hadir sebagai pembicara kunci dalam acara Webinar High Level Peatland Event secara virtual dengan tema “Peatland, a Super Nature-Based Solution”, baru-baru ini.
Menteri didampingi Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Agus Justianto, Plt. Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK Sigit Reliantoro dan Sestama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Ayu Dewi Utari.
Dalam acara yang diikuti negara pemilik lahan gambut dunia, Siti Nurbaya berbagi pengalaman Indonesia, pelajaran dan praktik dalam mengelola lahan gambut tropis untuk pembangunan dengan tetap menjaga kelestarian.
Baca Juga: DPR: Langkah Mundur, Lambannya Serapan Anggaran KLHK dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM)
Lahan gambut berkontribusi terhadap kemajuan perjanjian lingkungan multilateral (MEA), termasuk upaya meningkatkan ambisi iklim.
"Indonesia adalah negara dengan lahan gambut terbesar keempat di dunia, dan merupakan 36% dari lahan gambut tropis dunia," katanya.
Area gambut ini menyimpan sekitar 30 - 40 % dari deposit karbon tanah global, menjadikannya salah satu penyimpan karbon terbesar di dunia, dan berkontribusi pada upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim global.
Dikatakan Menteri Siti, menangani tata kelola gambut bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan banyak aspek, teknis, ekonomi, sosial dan juga hingga harus ke ranah hukum.
Baca Juga: Polemik Food Estate, DPR Minta Pemerintah Jangan Paksakan Lahan Gambut