Indonesia.Punya Lahan Gambut Nomor Empat Terbesar di Dunia, Ini Fungsi Penting Lahan Gambut

- 12 Juli 2021, 11:51 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya (dua kiri) hadir sebagai pembicara kunci dalam acara  Webinar High Level Peatland Event secara virtual
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya (dua kiri) hadir sebagai pembicara kunci dalam acara Webinar High Level Peatland Event secara virtual /KLHK/

Ditegaskan pula bahwa Indonesia saat ini sedang menyiapkan langkah untuk netral karbon pada tahun 2060 atau bisa juga lebih  awal. Dan yang penting juga ditegaskan bahwa Indonesia dalam proyeksi NDC untuk sektor kehutanan dapat mencapai karbon netral di tahun 2030; dengan keyakinan bahwa berbagai masalah berat menahun telah diidentifikasi dan dikembangkan penanganannya dengan berbagai  kebijakan sektor kehutanan yang semakin dimantapkan.

Baca Juga: Buronan Kelas Kakap Pembalakan Liar Hutan, Adelin Lis, segera Huni Kamar Prodeo usai Ditangkap di Singapura

“Kami fokus pada pengurangan emisi GRK dengan mengerahkan segala upaya dalam memerangi dan mencegah terulangnya kebakaran hutan dan lahan serta mengelola lahan gambut secara berkelanjutan, selain  moratorium permanen dari izin-izin baru untuk konsesi pada hutan primer dan lahan gambut seluas 66 juta hektar  dan  penegakkan hukum  dan penanganan konservasi mangrove dan terumbu karang," tutur Siti.

Menyadari pentingnya lahan gambut di tingkat global, regional, dan nasional dalam mengatasi perubahan iklim, melindungi keanekaragaman hayati, lingkungan, dan berkontribusi pada kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dengan dukungan kuat dari UNEP, Pemerintah Indonesia  bersama dengan Pemerintah Republik Demokratik Kongo (DRC), dan Republik Kongo (ROC), telah mendirikan International Tropical Peatlands Center (ITPC), yang dideklarasikan di Jakarta pada 30 Oktober 2018 yang diinspirasi oleh  Deklarasi Brazzavile bersama  Indonesia dan Negara Demokratik Kongo dan Negara Republik Kongo pada Maret 2018.

Sejak didirikan, ITPC telah menjadi tuan rumah dan berpartisipasi dalam banyak forum internasional dalam upayanya untuk mempromosikan pengelolaan lahan gambut tropis yang berkelanjutan.

Baca Juga: Laju Kerusakan Mangrove di Luar Kawasan Hutan Wilayah Timur Indonesia Cukup Tinggi, Banyak Alih Fungsi

Salah satu misi ITPC adalah menyatukan pemerintah, peneliti, praktisi, masyarakat sipil, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan konservasi dan pengelolaan lahan gambut tropis yang berkelanjutan.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan, Republik Demokratik Kongo, Ève Bazaiba Masudi yang diwakili oleh Sylvie DZBO Counsellor (konselor) yang menangani Gambut dan Hutan, menyampaikan pentingnya mempertimbangkan lahan gambut dalam kebijakan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, baik di tingkat nasional maupun internasional. 

Selain itu menurut Eve Bazaiba juga penting berbagi kebutuhan akan dukungan untuk mengembangkan kebijakan yang mendukung mata pencaharian berkelanjutan tanpa drainase lahan gambut. Ia juga menekankan perlunya penilaian ekonomi lahan gambut, yang menjadi dasar rencana dan keputusan mereka untuk konservasi dan pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan.

Baca Juga: Miris, Marak Penyalahgunaan Kawasan Hutan oleh Perusahaan Swasta, DPR: Hitung Segera Nilai Kerugian Negara

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: KLHK


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah