Peringati Hari Skizofrenia, KBRI Tokyo dan PPI Jepang Gelar Webinar, Ini Kiat Sembuh dari Skizofrenia

- 15 Juni 2021, 13:42 WIB
Wakil Walikota Denpasar,  I Kadek Agus Arya Wibawa menyapa salah satu peserta Vaksinasi Covid -19 untuk penyandang disabilitas dan skizofrenia di Rumah Bisabilitas, Jalan Kamboja, Denpasar pada Minggu (6/6). Ini kiat agar bisa sembuh dari skizofrenia
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menyapa salah satu peserta Vaksinasi Covid -19 untuk penyandang disabilitas dan skizofrenia di Rumah Bisabilitas, Jalan Kamboja, Denpasar pada Minggu (6/6). Ini kiat agar bisa sembuh dari skizofrenia /

“Saat ini, terdapat lebih dari 6.700 pelajar Indonesia di Jepang sehingga diharapkan kegiatan ini menjadi batu loncatan (stepping stone) kolaborasi antara PPI Jepang dan KBRI Tokyo dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang mendukung kesehatan mental para pelajar Indonesia di Jepang secara langsung,” ungkap Yudi.

Baca Juga: Sembako dan Sekolah Diwacanakan Akan Kena PPN, Berikut Penjelasan Direktorat Jenderal Pajak

Pembicara pada webinar ini, yaitu Lahargo Kembaren (psikiater RS Pusat Marzuki Mahdi Bogor), Herni Susanti (Akademisi Keperawatan Jiwa, Universitas Indonesia), Bagus Utomo (Ketua KPSI), dan Osse Kiki Yusidjaya (penyintas skizofrenia).

Lahargo Kembaren memaparkan materi “Mengenal Lebih dalam Skizofrenia dan Dampaknya terhadap Penghidupan Penyintas Skizofrenia”. Ia menyampaikan secara singkat apa itu gangguan skizofrenia, mulai dari gejala utama, sejarah, penyebab, diagnosis dan terapi skizofrenia.

“Terdapat tiga gejala skizofrenia, yaitu gejala positif, gejala negatif, dan gejala kognitif. Waham atau delusi merupakan bagian dari gejala positif dan menjadi gejala utama dari berbagai kasus skizofrenia yang ditemukan sejauh ini," katanya.

Baca Juga: 54 Penghuni Ponpes di Cimekar, Cileunyi, Terkonfirmasi Positif Covid-19, Pengelola Ponpes : Mereka tidak Mudik

Kemudian, berbagai intervensi klinis yang diberikan kepada penderita skizofrenia secara umum meliputi terapi obat dan psiko-terapi. "Hal ini  bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotor penyintas serta terapi-terapi okupasi untuk memulihkan daya produktivitas penyintas,” ungkap Lahargo.

Sementara itu, Herni Susanti menjelaskan  ada beberapa poin yang diperlukan untuk menciptakan interaksi dan suasana yang bersahabat bagi penyintas skizofrenia. Pertama adalah apa yang harus kita pikirkan terhadap orang dengan skizofrenia (ODS).

"Kedua adalah apa yang perlu kita hadirkan untuk berinteraksi dengan teman-teman ODS yaitu dengan sentuhan emosional secara positif," katanya.

Ketiga adalah apa yang harus kita lakukan terhadap ODS dengan tindakan nyata antara lain tetap berinteraksi, dan berkomunikasi dengan tidak menjauhi ODS.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x