“Memang ada kelemahan seseorang gampang cemas, gampang depresi, ini juga faktor yang membuat seseorang Long Covid,” ujarnya.
Baca Juga: Dua Pelaku Curanmor dan Penadah Puluhan Sepeda Motor Jaringan Jakarta dan Banten Dibekuk Polisi
Pada saat perawatan maupun saat isolasi mandiri, apabila pasien merasakan gejala-gejala Long Covid setelah dinyatakan sembuh, diharapkan pasien terus berkonsultasi kepada dokter.
Sementara Ahli Virologi Universitas Udayana Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika menjelaskan, mengapa Long Covid ini bisa terjadi dalam tubuh pasien.
“Semua jaringan tubuh manusia bisa terinfeksi virus Covid-19 ini. Jadi Long Covid ini membuat pasien berisiko kerusakan jaringan tubuh dalam jangka panjang hingga menyebabkan gangguan respon imun dan gangguan saraf. Karena itu mohon jangan lagi menganggap remeh penyakit Covid-19 ini,” katanya.
Baca Juga: Sadis! Gegara Warisan Dibagi Tidak Adil, Keponakan di Tangerang Bacok Pamannya Hingga Tewas
Salah seorang penyintas Covid-19 Cahyandaru Kuncorojati menceritakan, selain mengganggu kesehatan fisik, Covid-19 ini benar-benar menyerang secara psikologis seperti yang diterangkan dr. Yahya.
“Waktu saya dirawat bersama istri dan dua anak saya yang masih kecil, saya memikirkan anak saya. Saya bertekad untuk segera sembuh agar anak saya yang masih usia dua tahun dan satu lagi tujuh bulan bisa segera saya pantau juga kesembuhannya,” ucapnya.
Setelah dinyatakan negatif gejala Long Covid berupa kehilangan penciuman dan pengecapan juga dialami Cahyandaru selama kurang lebih satu bulan.